Headline

Strategi dan Inovasi Jadi Kunci Utama Rebut Pasar Niaga Elektronik

Kastara.id, Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa
strategi dan inovasi perdagangan merupakan kunci utama untuk merebut peluang pasar niaga elektronik (niaga-el/e-commerce) domestik dan global. Penegasan ini disampaikan saat penutupan International Conference and Call for Paper (ICCAP 2018) yang berlangsung hari ini, Kamis (6/9) di Jakarta.

“Strategi dan inovasi perdagangan di era ekonomi digital adalah dua kunci utama yang harus
dilakukan untuk merebut peluang pasar niaga-el domestik dan global. Transaksi niaga-el pada
tahun 2022 di Indonesia diperkirakan mencapai USD 55 miliar, sedangkan di dunia mencapai USD 2,6 triliun,” ungkap Mendag.

ICCAP 2018 merupakan acara tahunan yang digelar Kementerian Perdagangan melalui Badan
Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP). Ajang yang digelar untuk kedua kalinya ini berlangsung pada 5–6 September 2018 dengan mengusung tema “Strategy and Innovation of Trade in the Digital Economy Age”.

Menurut Mendag, nilai niaga-el Indonesia akan terus meningkat seiring pertumbuhan kedua
platform besar dalam niaga-el, yaitu niaga-el formal dan socio commerce. Pada tahun 2020, kedua platform tersebut masing-masing diperkirakan mencapai USD 40 miliar dan USD 15 miliar. Mendag juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur secara masif yang dilakukan oleh Pemerintah telah mendorong perbaikan sistem logistik sehingga para pelaku usaha dapat menjual barang dengan lebih murah kepada konsumen, tidak hanya di Jakarta, namun di seluruh wilayah di Indonesia.

“Pembangunan infrastruktur yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia dan
pertumbuhan fasilitas logistik juga telah menyebabkan harga produk semakin terjangkau sehingga niaga-el menjadi tren cara berbelanja masyarakat masa kini,” jelas Mendag.

ICCAP 2018 terselenggara atas kerja sama dengan Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (PROSPERA), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), dan KSO Sucofindo-Surveyor Indonesia.

Lebih dari 250 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia dan beberapa dari luar negeri yaitu
Korea Selatan dan Taiwan hadir dalam acara tersebut. Peserta terdiri dari para peneliti, akademisi, birokrat, dan pelaku usaha di bidang niaga-el. (mar)

Leave a Comment

Recent Posts

POPWILDA wilayah I Jabar di Ikuti Tujuh Daerah.

Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…

Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok Mengalami Kecelakaan di Kawasan Wisata Ciater

Kastara.Id,Depok - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan, bus rombongan SMK Lingga Kencana yang terguling…

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok

Kastara.Id,Depok - Seluruh biaya perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana,…

Program KDS Pendidikan Untuk Warga Yang ber KTP Depok

Kastara.Id,Depok - Program Pemerintah Kota Depok melalui Kartu Depok Sejahtera (KDS) bukan untuk satu golongan,…

Imam – Ririn Pilkada Depok 2024 Sudah Mantap 99 Persen

Kastara.Id,Depok - Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar Depok resmi mengusung Imam Budi…

KBBI Wadah Untuk Jaring Aspirasi Warga Kota Depok

Kastara.Id,Depok - Program Nyentil Imam merupakan wadah menjaring aspirasi dan masukan untuk warga Depok yang…