UMKM

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Bukalapak memberikan paket bantuan alat pelindung diri berupa masker dan hand sanitizer kepada 250 UMKM binaan atau Jakpreneur terdampak Covid-19 di Jakarta (5/11).

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengapresiasi perhatian dan bantuan yang diberikan kepada Jakpreneur. Diharapkan dukungan dan kontribusi ini dapat berkelanjutan dalam rangka mendukung UMKM di Indonesia, khususnya Jakarta agar bertahan dan membantu pemulihan ekonomi di Jakarta.

“Permasalahan di Jakarta tidak bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta saja, tapi bisa dilaksanakana bersama-sama. Jadi swasta juga punya kepedulian kepada UMKM. Saya apresiasi mudah-mudahan berjalan baik dan berkembang,” ungkap Sri di Blok G Balai Kota DKI Jakarta.

Sri menginginkan kerja sama maupun kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Bukalapak dapat berkelanjutan dalam bentuk lain seperti pelatihan dan pembinaan kepada Jakpreneur. Salah satu yang menjadi sorotan adalah pemasaran digital atau online.

“Kami selaku pemerintah memfasilitasi pendampingan dan pelatihan digitalisasi kepada Jakpreneur untuk mengembangkan usahanya. Bagaimana agar produk UMKM dikenal luas, kemudain cara foto produk yang bagus,” urai Sri.

CEO PT Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin mengatakan, selain paket bantuan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pemasaran produk secara daring online.

“Kita mau fokuskan pelatihan untuk UMKM supaya go digital. Kita buka seluasnya bekerja sama dengan ratusan ribu Jakpreneur supaya mereka bisa paham menggunakan teknologi digital untuk menjalankan usahanya yang saat ini diperlukan dalam kondisi pandemi seperti ini,” ungkap Rachmat.

Salah satu pedagang aneka jus di JP 06 Jalan Kebon Sirih, Sulaiman mengapresiasi paket bantuan KSBB yang diberikan. Dia berharap pendampingan dan pelatihan pemasaran digital dapat terealisasi.

“Kami butuh dukungan dan bimbingan apalagi ini ada kelanjutan seperti apa kita menunggu. Pedagang UKM itu kurang paham mengerti digitalisasi. Semoga bisa direalisasikan,” tandasnya. (hop)