NTB

Kastara.ID, Jakarta – Banjir yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Ahad (5/12) kemarin mengakibatkan 9 KK atau 294 jiwa terdampak. Banjir di beberapa desa ini tidak menyebabkan terjadinya pengungsian.

Sebagaimana dilansir laman bnpb.go.id, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melaporkan, banjir berlangsung setelah hujan lebat menguyur wilayahnya pada pukul 15.00 waktu setempat. Sebanyak empat kecamatan yang dilanda banjir tersebut, antara lain Kecamatan Moyo Hulu (Desa Lito), Kecamatan Rhee (Desa Luk), Kecamatan Empang (Desa Empang Atas dan Pemanto), dan Kecamatan Lunyuk (Desa Emang Lestari).

Pusdalops BNPB memonitor tidak terjadi gangguan aktivitas keseharian warga setempat meskipun ketinggian air mencapai 100 cm.

Selain berdampak pada 94 unit rumah, banjir mengakibatkan jebolnya bronjong sepanjang 15 meter. Merespons kondisi di wilayah, BPBD Kabupaten Sumbawa telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa terdampak untuk kepentingan pendataan. BPBD menyiagakan personel untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk. Dalam penanganan banjir, unsur lain yang terlibat yaitu TNI, Polri, RAPI, relawan dan masyarakat setempat.

Melihat analisis inaRISK, sebanyak 21 kecamatan berada pada wilayah potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Wilayah-wilayah yang terdampak termasuk pada sejumlah kecamatan dengan potensi tersebut.

Kondisi cuaca dini hari tadi wilayah terdampak masih diguyur hujan ringan. Berdasarkan prakiraan cuaca di wilayah terdampak pada hari ini (6/12) hingga esok (7/12) masih berpeluang hujan ringan hingga sedang. Menyikapi kondisi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah. (ant)