Kastara.ID, Jakarta – Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta menggelar webinar literasi digital dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional. Webinar ini mengangkat tema “Pemanfaatan Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) Dalam Penanganan COVID-19”.

Kepala UP Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha mengatakan, terjadi sebuah perubahan kebiasaan atau cara masyarakat secara global dalam bertransaksi dan berinteraksi sejak awal pandemi sampai sekarang yaitu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan mobile device atau gawai.

“Ada sebuah peningkatan aktivitas digital termasuk cara berinteraksi dan melakukan komunikasi. Kita tidak pernah membayangkan salah satu video conference seperti Zoom menjadi salah satu cara kita berkomunikasi,” ujarnya (6/2).

Menurutnya, perubahan cara berinteraksi atau berkomunikasi dan transaksi memerlukan sebuah kemampuan literasi digital yaitu kemampuan berkomunikasi dan melakukan kolaborasi, serta bagaimana memahami kultur dan social understanding.

“Literasi digital bukan hanya tentang teknologi atau keterampilan fungsional dan praktis, tapi berkaitan bagaimana kita berpikir melakukan evaluasi dan kreativitas. Saat pandemi ini, bagaimana informasi bersebaran? Bagaimana kita menyaring informasi benar dan valid, atau hoaks? Ini salah satu esensi mengapa literasi digital itu sangat diperlukan,” terangnya.

Dalam webinar tersebut juga membahas empat komponen yang menjadi kerangka nasional dalam pengembangan literasi digital di Indonesia dalam kurun waktu sampai 2024 yakni, digital skills, digital culture, digital ethics, digital safety.

“Terkait dengan cara kita berinteraksi dan komunikasi kebanyakan di dunia online atau cyber, secara tidak langsung bagaimana kita memahami data itu diproses, dilindungi, dan sebagainya sangat penting sekali,” terangnya.

Pada kesempatan itu Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, Nurjaman Mochtar membahas soal memproduksi konten berita, mengelola konten, dan mengelola komunitas. Menurut Nurjaman, pandemi COVID-19 mempercepat konvergensi media.

“Adanya COVID-19 ternyata membuat konvergensi lebih cepat terjadi. Ketika berbicara tentang pemberitaan COVID-19 maka yang terjadi adalah ketika real dan design fact tidak kredibel dan trusted. Dalam era konvergensi ke depan jangan sampai konten-konten ini tidak dipercaya masyarakat,” tandasnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan webinar tersebut menghadirkan narasumber berkompeten seperti Editor in Chief Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika; Founder Channel Kok Bisa Ketut Yoga Yudhistira; dan Wakil Sekjen PWI Pusat Suprapto. (hop)