Kastara.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan kembali membuat inovasi. Pengunjung Paviliun Indonesia dalam pameran Coteca 2016 di Hamburg, Jerman dapat “mencicipi” lebih dalam tentang kopi, teh, dan kakao Indonesia dalam satu sentuhan jari. Kemendag menghadirkan aplikasi Europe In Your Hand. “Kali ini, Kemendag memadukan pengalaman konvensional dengan promosi digital. Pengunjung diajak merasakan pengalaman augmented reality dalam e-magazine yang didukung aplikasi Europe in Your Hand,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda di Jakarta hari ini, Rabu (7/9).

Selain itu, mereka dapat menjajal aplikasi interaktif integrated motion sensing technology selama pameran berlangsung pada 7-9 September 2016. Aplikasi tersebut menggunakan sensor Kinect yang dikombinasikan dengan video khusus mengenai kopi, teh, dan kakao. “Dengan adanya aplikasi interaktif ini, pengunjung dapat memperoleh data mengenai peserta pameran, asosiasi terkait di Indonesia, serta kebijakan pemerintah Indonesia, dapat diketahui secara informatif dan inovatif,” ujar Arlinda.

Coteca adalah pameran dagang industri kopi, teh, dan kakao berskala internasional yang diadakan setiap tahun. Dalam Coteca 2016, Paviliun Indonesia menempati area seluas 90 m2 di Hall H Congress Center Hamburg dengan mengusung tema “Remarkable Indonesia”. Sebanyak 12 perusahaan produk kopi, teh, kakao, dan produk organik Indonesia difasilitasi oleh Ditjen PEN yang bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Hamburg, dan Atase Perdagangan Berlin.

Selama pameran berlangsung, Paviliun Indonesia mengadakan coffee cupping setiap harinya pukul 10.30–11.30 dan 13.30–14.30 waktu setempat dibantu oleh barista dari Jerman. Akan ditampilkan juga 10 jenis produk speciality coffee Indonesia yaitu Kintamani Bali, Arabica Java Ijen Raung, Arabica Gayo, Arabica Flores Bajawa, Arabica Toraja, Arabica Java Preanger, Robusta Lampung, Arabica Kalosi Enrekang, dan Arabica Sumatra Simalungun.

Jerman merupakan importir kakao terbesar ketiga dunia setelah Belanda dan Amerika Serikat (AS). Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekspor kakao Indonesia ke Jerman mengalami tren positif sebesar 32,11%. Ekspor produk kakao pada semester pertama 2016 juga meningkat 25,58% dengan nilai USD 61,57 juta dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya. Untuk kopi, Jerman merupakan importir kopi kedua dunia setelah AS.

Dalam lima tahun terakhir, tren ekspor kopi ke dunia mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,05%, sedangkan tren ekspor ke Jerman 1,31%. Pada 2015, nilai ekspor produk kopi Indonesia ke Jerman sebesar USD 88,4 juta. Sementara itu, nilai ekspor produk teh adalah sebesar USD 7,6 juta pada 2015. Nilai tersebut mengalami peningkatan 13,11% dibandingkan setahun sebelumnya sebesar USD 6,72 juta.

Jerman merupakan negara tujuan ekspor teh kelima Indonesia setelah Rusia, Malaysia, Australia, dan Pakistan. (mar)