Jepang

Kastara.ID, Jakarta – “Indonesia menyambut baik komitmen Jepang untuk terus menjadi mitra kunci pembangunan sektor prioritas Indonesia,” ujar Menlu RI Retno LP Marsudi kepada Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang di Jakarta (10/1).

Pada kunjungan perdananya ke Indonesia tersebut, Menlu Jepang Motegi Toshimitsu sepakat mendukung prioritas Pemri di bidang ekonomi dan peningkatan SDM Indonesia.

Di bidang ekonomi, selain meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan, kedua Menlu juga sepakat intensifkan kerja sama pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di enam pulau terluar Indonesia.

Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata.

Jepang juga berkomitmen terus memperluas investasi di Indonesia dan mendukung modernisasi industri dan keinginan Indonesia menjadi hub re-ekspor produk manufaktur Jepang di kawasan.

Menlu RI juga sambut baik ketertarikan Jepang pada pembangunan ibukota baru. “Saya mengundang Jepang untuk mengembangkan konsep smart metropolis ibukota baru, seperti klaster pendidikan (science city) dan kota berdimensi hutan (forest city),” kata Retno.

Guna mendukung kampanye sawit Indonesia, Jepang siap mengirimkan tim ahli untuk membantu meningkatkan aspek keberlanjutan (sustainability) sawit Indonesia. Selain itu, Menlu RI juga mengundang Jepang investasi di bidang teknologi sanitari buah tropis guna mendorong peningkatan ekspor Indonesia.

Kedua Menlu tegaskan komitmen bersama menjadikan ekonomi lebih terbuka serta kerja sama perdagangan saling menguntungkan.

Dalam kaitan ini, kedua Menlu sepakat mendorong penyelesaian outstanding issues pada perundingan review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) serta menyelesaikan kesepakatan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada tahun 2020.

Jepang juga siap mendukung program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul.  “Jepang siap berikan dukungan untuk pengembangan pelatihan vokasi dan pelatihan Bahasa Jepang, termasuk bagi ASN dan tenaga kerja terampil Indonesia yang akan dikirim ke Jepang,” ungkap Menlu Motegi.

Guna membahas penguatan kerja sama di sektor-sektor strategis, kedua Menlu sepakat untuk membentuk mekanisme dialog di tingkat Wakil Menteri Luar Negeri.

Selain membahas kerja sama bilateral, kedua Menlu juga melakukan tukar pikiran mengenai situasi di kawasan dan global, antara lain kerja sama Indo-Pasifik, Rakhine State, situasi di Timor Tengah, dan Laut China Selatan.

Jepang adalah mitra dagang dan investasi terbesar kedua Indonesia. Pada periode Januari-September 2019, nilai perdagangan bilateral sebesar US$ 23,85 miliar dan nilai investasi Jepang mencapai US$ 3,24 miliar dari 2810 proyek. (put/mar)