Headline

Mengaku Disiksa, Warga Desa Wadas Bantah Pernyataan Ganjar Pranowo

Kastara.ID, Jakarta – Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), mengaku masih enggan memberikan maaf terhadap aksi kekerasan yang dilakukan aparat saat proses pengukuran tanah, Selasa (8/2) lalu. Warga juga membantah pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menyebut tindakan aparat membuat tidak nyaman.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Kamis (10/2), seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan tindakan aparat bukan hanya membuat tidak nyaman. Tindakan tersebut sudah menyiksa warga Desa Wadas. Itulah sebabnya warga Desa Wadas menyesalkan perilaku dan tindakan aparat yang telah mengepung desa mereka. Tindakan represif dan intimidasi aparat telah menimbulkan ketakutan dan trauma bagi warga desa.

Warga tersebut menerangkan, saat ini penduduk Desa Wadas tidak berani keluar rumah dan memilih mengunci pintu. Anak-anak juga tidak ada yang berani berangkat ke sekolah. Terlebih sebelumnya polisi menangkap beberapa warga yang saat itu sedang beribadah di masjid.

Warga menilai Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seolah menganggap enteng peristiwa tersebut. Pasalnya dalam pernyataannya, Ganjar meminta maaf lantaran telah membuat warga merasa tidak nyaman. “Kami disiksa, bukan hanya tidak nyaman,” ujar warga tersebut.

Sementara Kepala Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia menyatakan, perlakuan pemerintah dan aparat terhadap warga Desa Wadas adalah bentuk represi dan intimidasi. Itulah sebabnya LBH Yogyakarta meminta Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi dan Gubernur Ganjar Pranowo bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Sebelumnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo minta maaf atas terjadinya penangkapan terhadap warga Desa Wadas. Ganjar juga meminta maaf lantaran aparat keamanan telah bertindak represif saat melakukan pengukuran lahan dibebaskan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener, Selasa (8/2).

Saat memberikan keterangan pers di Mapolda Jawa Tengah, Rabu (9/2), Ganjar mengemukakan, kejadian kemarin membuat warga merasa tidak nyaman. Ganjar menambahkan, kemarin malam ia sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jateng dan Komnas HAM untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo.

Politisi PDIP ini menjelaskan, di Jateng sedang banyak program terkait pembangunan bendungan, mulai Purworejo hingga Pemalang. Khusus untuk Desa Wadas, Ganjar menyebut masih mengedepankan diskusi. Mantan anggota DPR RI ini menambahkan, pihaknya berusaha melakukan konsolidasi dengan baik. Ganjar pun mengaku selalu membuka ruang komunikasi dan diskusi dengan berbagai pihak. (ant)

Leave a Comment

Recent Posts

Larangan Investigative Reporting Harus Dilawan

Kastara.ID, Jakarta - Investigative reporting itu dapat mengungkap atau membongkar sesuatu yang ditutup-tutupi. Hal itu…

99 Elemen Masuk Barisan di KBBI Siap Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok

Kastara.Id,Bogor - Puluhan elemen atau relawan warga Kota Depok terhimpun dalam Keluarga Besar Bang Imam…

Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

Kastara.id,Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan sosok almarhum Prof…

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…