Pemilu Serentak 2019

Kastara.ID, Jakarta – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rosita Dewi menyebut setidaknya ada empat akar masalah di Papua yang belum disentuh oleh pemerintah pusat.

Pernyataan Rosita sesuai dengan hasil penelitian Tim Kajian Papua LIPI, yang dipublikasikan dalam Papua Road Map Tahun 2009. Empat akar persoalan Papua pada penelitian tersebut adalah diskriminasi dan marjinalisasi, kegagalan pembangunan, pelanggaran HAM, serta sejarah dan partai politik.

Menurut Rosita, pemerintah masih melihat secara parsial persoalan di Papua sehingga penyelesaiannya tidak bisa hanya melalui percepatan pembangunan saja. Sebab ada persoalan lain di Papua yang tidak bisa diselesaikan hanya menggunakan pendekatan lain.

Persoalan HAM yang diungkapkan oleh Rosita ternyata bukan soal kekerasan namun belum terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat Papua. Persoalan diskriminasi juga merupakan marjinalisasi secara ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Rosita berpendapat bahwa kerusuhan yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa diskriminasi dan masalah HAM harus segera diselesaikan.

Pendekatan militer tidak akan berhasil di Papua. Sebab pada masa pemerintahan Presiden Soeharto harus menjadi catatan penting terjadinya pelanggaran ini. Masyarakat Papua menjadi trauma dan itu terus menjadi memori buruk bagi mereka. Sehingga pendekatan militeristik akan memperburuk keadaan.

Selain itu, secara sejarah juga perlu diperhatikan karena masih menghantui hubungan Papua dan pemerintah pusat. Hal ini tercermin dalam tuntutan para pendemo untuk meminta referendum. (rya)