IBH dan Idris

Kastara.ID, Jakarta – Dalam pemeriksaan kesehatan di Bandung, Afifah Alia menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dari kandidat lawannya. “Pak Imam Budi Hartono (IBH), gurauannya mengatakan, bu Afifah sekamar sama saya saja, buat saya itu tidak pantas. Belum kenal, baru pertama kali bertemu, kok seperti itu,” kata Afifah, Kamis (10/9).

Afifah yang menjadi pasangan Pradi Supriatna yang diusung Gerindra dan PDIP ini menceritakan pengalaman tidak menyenangkan soal pelecahan seksual terhadap dirinya. Itu terjadi pada saat hendak mengikuti pemeriksaan kesehatan di RS Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/9).

Dugaan pelecehan seksual verbal yang menimpa calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia oleh Imam Budi Hartono (IBH) menjadi diskusi yang menarik dan semakin menghangat di Media Depok Centre (DMC).

IBH mengatakan, saat itu mungkin yang terdengar beliau separuh saja, padahal ada lanjutan kalimat cucu saya, mungkin tidak kedengaran.

“Karena jarak duduk kita berempat jauh, mungkin tidak kedengaran lanjutan ucapan kalimat saya yang menyebut nama cucu, Afifa itu artinya kesederhanaan,” jelas Imam, Kamis (10/9)

Calon Wali Kota Mohammad Idris yang berpasangan dengan IBH yang pada saat itu berada tidak jauh dari IBH, membenarkan kalau yang disampaikan IBH itu bahasa becanda politik, untuk mencairkan suasana biar tidak kaku.

”Itu hanya bahasa candaan politik, tidak ada maksud lainnya. Karena suasana sedang sedikit tegang karena lagi nunggu hasil tes kesehatan. Mungkin Afifah tidak mendengarkan semua kata-kata saat IBH sedang becanda,” bela Idris.

Idris menambahkan, itu bahasa candaan politik IBH, tidak usah dibesar-besarkan karena tidak ada maksud dan unsur melecehkan, tapi murni bahasa becanda politik saja.

Calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono melakukan klarifikasi terkait testimoni Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia yang merasa dilecehkan. “Saya bilang, saya satu kamar dengan Afifah, cucu saya. Pak Idris (Wali Kota Depok Mohammad Idris-red) dengar kok, saya bilang cucu. Nah, mungkin beliau (Bu Afifah-red) tidak dengar. Ada salah paham,” ujar IBH. (*)