Headline

Pemerintah Jangan Berdusta, Vaksin Berbayar Tindakan Biadab

Kastara.ID, Jakarta – Ekonom senior Faisal Basri memberikan kritik tajam keputusan PT Kimia Farma memberikan layanan vaksinasi individu atau mandiri. Melalui cuitan di akun twitternya, @FaisalBasri (11/7), Faisal menyebut tindakan atau praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab.

Fasial mengatakan, pemerintah sebelumnya sudah berjanji memberi pelayanan vaksin gratis bagi rakyat. Seharusnya janji tersebut bisa diwujudkan dengan tindakan tegas. Terlebih menurut Fasial penyedia vaksin mandiri berada di lingkaran mereka.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) ini mendesak pemerintah melarang praktik jualan vaksin. Apalagi ujar Faisal, yang melakukan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kritikan juga disampaikan Epidemiolog dari Universtas Indonesia (UI) Pandu Riono. Melalui cuitan di akun twitternya, @drpriono1 (11/7), Pandu mengatakan, tindakan PT Kimia Farma tersebut saama saja dengan komersialisasi atau jualan vaksin di tengah pandemi.

Pandu meminta pemerintah jujur dan mengakui sedang jualan vaksin dan tidak usah bicara tentang herd immunity atau kekebalan kelompok. Pandu menyebut ada motivasi terselubung, yakni jualan vaksin dan bukan untuk mengendalikan pandemi.

Itulah sebabnya Pandu menyebut sedari awal tak setuju dengan program vaksinasi apa pun yang tidak gratis. Vaksinasi gotong royong pun menurutnya hanyalah kedok belaka. Vaksinasi gotong royong awalnya disebut hanya bisa dibeli perusahaan atau korporasi untuk karyawannya. Pandu meminta pemerintah tidak perlu berdusta.

Seperti diberitakan, mulai Senin (12/7) ini, PT Kimia Farma bakal memberikan layanan vaksinasi berbayar. Sebanyak delapan klinik Kimia Farma di enam kota akan menyediakan layanan vaksinasi individu, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, dan Gianyar.

Tarifnya ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis. Artinya jika harus disuntik dua dosis, masyarakat harus membayar Rp 643.320. Sedangkan tarif vaksinasi dipatok Rp 235.820. Sehingga total masyarakat harus merogoh kocek Rp 879.140 untuk mendapat layanan vaksinasi individu atau mandiri. (ant)

Leave a Comment

Recent Posts

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…