Kastara.id, Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) terus memperbaiki dan menyempurnakan aspek pelayanan penumpang pesawat udara di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Setelah operasional perdana Terminal 3 pada Selasa, 9 Agustus 2016, PT Angkasa Pura II (Persero) terus melakukan evaluasi untuk kemudian secara cepat melakukan berbagai pembenahan terhadap sejumlah kekurangan guna pelayanan yang lebih baik.

Terminal 3 masih dalam tahap pengembangan dan baru beroperasi sekitar 40 persen dari total yang direncanakan. Hal ini harus dilakukan mengingat Terminal 3 yang ada harus segera direnovasi untuk diintegrasikan dengan Terminal 3 baru, sehingga nantinya menjadi satu kesatuan yang utuh.

Plt Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo mengatakan, pihaknya akan selalu memperbaiki aspek pelayanan secara berkelanjutan. “Masukan yang kami terima dari penumpang sebagian besar terkait petunjuk atau arah di terminal karena bangunan ini memang benar-benar baru. Oleh karena itu pada hari kedua, petugas customer service mobile lebih aktif sehingga penumpang dapat terlayani dengan baik,” katanya.

Selain itu, Djoko mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan penanganan terhadap sistem kelistrikan yang sempat mengalami gangguan di sebagian area pada hari pertama dan saat itu juga telah dilakukan perbaikan sehingga normal kembali. Pada hari kedua, sama sekali tidak terjadi gangguan listrik.

“Di Terminal 3 baru ini diterapkan kebijakan tidak ada porter seperti yang dilakukan bandara-bandara berkelas dunia lainnya. Sementara permasalahan lain yang diidentifikasi adalah adanya kepadatan lalu lintas di jalur kendaraan area kedatangan. Terkait dengan hal tersebut, AP II menghimbau agar penjemput dengan kendaraan pribadi tidak berhenti lama di dekat curb side jalur kedatangan. Bagi penjemput dengan kendaraan pribadi untuk dapat memarkir terlebih dahulu kendaraannya di gedung parkir,” ujarnya.

Menurut Djoko, dioperasikannya Terminal 3 baru meski masih dalam tahap pengembangan bertujuan untuk tetap menjaga operasional penerbangan dan pelayanan secara keseluruhan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta supaya dapat tetap berjalan lancar di tengah pengembangan yang dilakukan.

Sementara itu, hingga hari ketiga, maskapai nasional Garuda Indonesia mengungkapkan, terus meningkatkan koordinasi dengan Angkasa Pura II, otoritas bandara dan aparat keamanan setempat dan langkah-langkah dari manajemen agar seluruh aktivitas penerbangan domestik melalui Terminal 3 baru Bandara Soekarno-Hatta segera normal.

Sekertaris Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan, berbagai upaya perbaikan terus dilakukan guna melancarkan operasional penerbangan, mulai dari pengerahan tenaga bantuan internal Garuda Indonesia (FAC – Familly Assistant Center) sebanyak lebih dari 100 personel ke lapangan untuk membantu para penumpang dan penambahan boarding gate serta petunjuk informasi (signage), hingga penyediaan transportasi tambahan antarterminal.

Lebih jauh Benny menjelaskan, melalui posko gabungan yang dibentuk, langkah-langkah perbaikan yang diupayakan oleh Garuda Indonesia, pihak Angkasa Pura II, serta instansi lainnya cukup memberikan jalan keluar terhadap berbagai kendala yang terjadi. Sehingga operasional penerbangan dan kelancaran arus penumpang dapat ditangani secara cepat dan efektif.

“Saat ini penerbangan yang delay jauh berkurang, dan akan terus kami upayakan agar penerbangan berjalan lancar dan berangsur normal. Proses perpindahan ini memerlukan adaptasi oleh semua pihak. Bagaimanapun kami harus tetap mengedepankan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh penumpang, walaupun di tengah situasi penyesuaian pada perpindahan ke terminal baru,” kata Benny.

Rata-rata pergerakan penerbangan pesawat dari terminal 3 baru Bandara Soekarno-Hatta di setiap hari mencapai 127 penerbangan dari total 187 penerbangan yang dijadwalkan. Sebelumnya, keterlambatan yang terjadi antara lain disebabkan oleh kepadatan arus keberangkatan.

Dalam upaya mengantisipasi hambatan dalam operasional penerbangan di terminal baru, Garuda Indonesia telah mengerahkan tim ekstra yang terdiri dari karyawan Garuda Indonesia untuk turun langsung memberikan bantuan dan arahan bagi penumpang yang membutuhkan informasi terkait penerbangannya. Tim ini bertugas tersebar di hampir seluruh titik-titik strategis di terminal seperti konter check-in, customer service, hingga ruang tunggu keberangkatan. (nad)