SDM

Kastara.ID, Jakarta – Mencetak SDM Unggul Harus Ada Terobosan dan Inovasi. Demikian ditegaskan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “SDM Unggul, Indonesia Maju”, yang berlangsung di Ruang Rapat Benny S Mulyana, Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Rabu (14/8).

Bambang menuturkan bahwa era Industri 4.0 tak dapat dicapai dengan cara yang biasa atau business as usual. “Harus ada cara terobosan dalam pembelajaran dan pikiran yang inovatif. Bahkan proses belajar-mengajar bukan satu arah seperti dahulu. Di mana guru menjadi pusatnya. Sekarang justru murid yang jadi pusatnya. Cara belajar pun bercampur antara tatap muka dan mengajar melalui sarana daring (online),” tukas Bambang lagi.

Dalam RPJMN 2020-2024, Bambang memparkan apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mencak SDM Unggul Indonesia tersebut. Ada Empat Projek Utama yaitu pertama, Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting. Kedua, Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0. Ketiga, Pembangunan Science Technopark (optimalisasi Triple Helix di 4 major Universitas). Selanjutnya keempat, Digitalisasi dan Integrasi Bantuan Sosial.

Bambang menambahkan bahwa pemerintah telah memproyeksikan dana yang besar bagi empat projek utama ini dengan rincian Rp 26 triliun untuk Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting. Lalu Rp 330,1 triliun untuk Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0. Kemudian dana sejumlah Rp 2,8 triliun untuk Pembangunan Science Technopark (optimalisasi Triple Helix di 4 major Universitas). Terakhir yang terbesar sebanyak Rp 803,93 Triliun untuk Digitalisasi dan Integrasi Bantuan Sosial.

Adapun K/L (kementerian/lembaga) yang menjadi penyelenggaranya untuk projek utama pertama adalah Kemenkes; BKKBN; Kemdikbud; KPPPA; Kemsos; Kemenkominfo; Kemenag; dan Kementan. Selanjutnya projek utama kedua akan dilaksanakan oleh Kemenko Ekonomi; Kemenko PMK; Kemendikbud; Kemenristekdikti; Kemenaker; Kemenperin; Kementan; Kemen ESDM; 11 KL lain. Sementara itu untuk projek utama ketiga akan dilakukan oleh Kemenristekdikti; IUI; ITB; UGM dan IPB. Project keempat atau yang terakhir akan dilakukan oleh Kemensos; Kemendikbud; Kemenag; Kemenristekdikti; KemenESDM.

Selain itu Bambang menegaskan bahwa dalam era disrupsi ini bukan jobloss (pengangguran) yang muncul, tapi juga timbul adanya lapangan pekerjaan baru yang dapat diisi oleh banyak orang. Serta memberikan kenyamanan untuk memudahkan kehidupan dari sebelumnya.

Hadir sebagai narasumber lain dalam FMB 9 kali ini antara lain Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali. (rya)