GWM Aktif Jalankan Penelitian dan Pengembangan Tenaga Hibrida

Kastara.ID, Jakarta – Ingin mewujudkan netralitas karbon, GWM telah meluncurkan beberapa kendaraan listrik hibrida (hybrid electric) sebagai pencapaian litbang terbaru dalam teknologi hibrida. Langkah ini diambil GWM demi mempromosikan litbang teknologi hibrida dan memutakhirkan model-model mobilnya.

Teknologi hibrida menjadi komponen penting dalam rencana strategis GWM. Termotivasi oleh konsep litbang dengan “investasi besar-besaran”, GWM secara independen mendesain dan mengembangkan platform L.E.M.O.N. selama lima tahun, menanamkan investasi RMB 20 miliar. Platform ini dapat disesuaikan dengan dua arsitektur hibrida yang berbeda, yakni arsitektur Dedicated Hybrid Technology (DHT) dan arsitektur P2/P2+P4.

L.E.M.O.N. DHT, teknologi hibrida bahan bakar bensin-tenaga listrik (petrol-electric hybrid) yang sangat terintegrasi, dapat mencapai performa terbaik dalam seluruh rentang kecepatan. L.E.M.O.N. DHT juga tampil dengan baik dalam seluruh skenario penggunaan berkat koordinasi antara mesin hibrida yang efisien dan sistem tenaga hibrida dengan dua motor listrik. Hasilnya, pengguna memperoleh pengalaman berkendara yang cepat, lancar, senyap, dan ekonomis.

HAVAL H6 HEV, menjalani debut globalnya di Thailand pada Juni lalu, dilengkapi dengan teknologi tersebut. Setelah diluncurkan, mobil ini merangsang segmen mobil dengan energi baru, dan digemari pengguna lokal. Nilai penjualannya segera berada di posisi No. 1 pada segmen pasar di Thailand.

Teknologi ini juga diadopsi oleh WEY MAQIDUO (nama mobil dalam bahasa Mandarin) yang diluncurkan di ajang Tianjin International Auto Show pada 29 September 2021. Model baru ini sanggup memberikan respons tenaga cepat, akselerasi spontan, peralihan transmisi secara lancar, serta sensasi berkendara yang senyap dan nyaman dalam beragam skenario. Karena memakai baterai HEV bertenaga dan berkapasitas besar, WEY MAQIDUO sangat hemat bahan bakar, dan memiliki jarak tempuh total hingga 1.100 km, serta konsumsi bahan bakarnya hanya mencapai 4,7L/100km.

Di sisi lain, WEY Coffee 01 PHEV menggunakan arsitektur hibrida P2+P4. Mobil ini tampil di ajang International Automobil-Ausstellung (IAA) yang berlangsung di Munich pada 6 September 2021. Motor listrik terpasang pada sumbu roda depan dan belakang untuk menyaingi sistem tenaga listrik dengan penggerak empat roda (four-wheel drive electric) tanpa memakai as roda (driveshaft). Perpaduan ini menghasilkan tenaga besar, efisiensi bahan bakar terbaik, sekaligus berfungsi dengan baik dalam berbagai skenario penggunaan sehingga melengkapi moda pengendaraan dan memberikan fleksibilitas. Dengan demikian, Coffee 01 PHEV tampil sebagai mobil listrik hibrida yang daya baterainya dapat diisi ulang (plug-in), dan bisa dipakai dalam berbagai skenario. Bahkan, Coffee 01 PHEV mampu berakselerasi 5 detik untuk mencapai kecepatan 100km/jam dan menempuh kecepatan maksimum 235 km/jam.

Saat ini, mobil-mobil yang dilengkapi teknologi hibrida L.E.M.O.N. hadir dalam dua merek, yakni HAVAL dan WEY. Ke depan, mobil listrik hibrida lainnya segera dilansir secara berkelanjutan demi menghadirkan pengalaman berkendara yang ramah lingkungan dan efisien kepada pengguna global.

GWM juga selalu mengembangkan berbagai perencanaan teknologi, termasuk tenaga hibrida, tenaga listrik murni, dan energi hidrogen. GWM pun masih memiliki beberapa sumber daya teknik lain, seperti baterai bebas kobalt dan baterai DAYU, sebagai bagian dari rencana teknis lengkap menuju energi bersih.

Seperti yang telah disebutkan Jack Wei, Chairman, GWM, di acara “2025 Strategy Conference”, selama lima tahun ke depan, GWM akan berinvestasi senilai RMB 100 miliar dalam kegiatan litbang, khususnya tenaga listrik murni, energi hidrogen, dan teknologi hibrida, guna mempertahankan posisinya sebagai pemimpin teknologi. (sla)