Relawan Asyik Pertanyakan Hasil Survey SMRC

Kastara.id, Jakarta – Tim relawan pasangan calon Gubernur Jawa Barat Sudrajat-Syaikhu (Asyik) mempertanyakan validitas hasil survey SMRC yang menempatkan pasangan Asyik pada urutan ketiga sebagai pasangan cagub/cawagub yang banyak dipilih oleh masyarakat Jawa Barat.

“Respondennya nggak jelas. Begitu juga perbedaan perolehan suaranya yang sangat mencolok antara pasangan nomor satu dengan lainnya,” kata analisis media Tb Ardi Januar dalam pernyataan tertulisnya menanggapi hasil survey SMRC, Kamis (15/3) di Jakarta.

Sebelumnya pada hari ini, Kamis (15/3), Saiful Mujani Riset and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tentang Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum dinobatkan sebagai pasangan yang paling banyak dipilih oleh 801 responden.

“Entah siapa orangnya yang dijadikan respondennya ini,” kata Ardi.

Yang mengheranlan lagi, raihan angkanya cukup telak. Tak tanggung-tanggung Ridwan-Uu memperoleh suara 43,7 persen. Disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebanyak 30,7 persen. Pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya dirilis meraih 4,6 persen saja. Sementara pasangan TBH-Anton menempati posisi paling buncit dengan angka 2,7 persen.

Namun begitu Ardi sebagai relawan Sudrajat-Syaikhu mengaku menghormati hasil survey SMRC sebagai karya intelektual. “Meski sulit bila harus mendalami latar belakang siapa responden mereka,” katanya.

Ardi juga menduga SMRC adalah konsultan dari pasangan Ridwan-UU. “Dugaan saya ini bukan tanpa alasan. Mengingat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai salah satu partai pengusung Ridwan-Uu diketuai oleh Grace Natalie yang juga pernah menjabat CEO SMRC,” katanya.

Namun begitu, menurut Ardi, para relawan Asyik menanggapi hasil survei itu biasa saja. Tidak ada kekhawatiran dan kegelisahan sedikitpun meski dalam paparan survei SMRC pasangan nomor urut tiga ini dinyatakan masih tertinggal jauh.

“Justru hal itu mendorong kami untuk tetap semangat membangun basis kekuatan dengan rasa optimistis dan riang gembira,” katanya.

Apalagi sejarah mencatat, dalam Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, SMRC kerap memprediksi Ahok akan keluar sebagai pemenang, bahkan suara Anies-Sandi berada di posisi paling buncit.

“Tapi faktanya, Ahok-Djarot kalah dan Anies-Sandi menjadi pemenang. Analisa mereka tidak menjadi nyata,” jelas Ardi.

Menurut Ardi, relawan Sudrajat-Syaikhu dari berbagai unsur akan tetap berkonsentrasi untuk memenangkan pasangan ini. “Kami meyakini pasangan ASYIK adalah figur yang tepat untuk meneruskan pembangunan di Jawa Barat. Keduanya tidak hanya cerdas, tetapi juga bersih dan tak punya cacat korupsi. Mereka adalah abdi negara yang baik dan profesional,” katanya lagi.

Ardi menjelaskan, pasangan yang didukungnya merupakan pasangan yang ideal untuk memimpin Jawa Barat. Sudrajat militer, Syaikhu sipil. Sudrajat nasionalis, Syaikhu religius. Sudrajat lulusan Harvard, Syaikhu lulusan STAN. Sudrajat mewakili unsur Pasundan, Syaikhu mewakili Pantura dan Megapolitan. Sudrajat mantan diplomat, Syaikhu mantan birokrat. Sudrajat peraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Syaikhu penghafal Alquran. Keduanya pasangan berkualitas yang saling melengkapi.

Apalagi di sejumlah polling yang pernah diadakan beberapa lembaga, beberapa media massa dan beberapa akun lainnya, pasangan Asyik kerap menjadi calon yang paling banyak dipilih netizen.

“Artinya, pasangan ini memiliki pendukung setia dan kans untuk memimpin Jawa Barat sangat terbuka lebar. Kami siap mengantarkan pasangan ASYIK ke Gedung Sate,” jelas Ardi. (danu)