AdzanIlustrasi

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan pihaknya memutuskan memundurkan saat berkumandangnya adzan subuh sekitar delapan menit. Pasalnya waktu sholat subuh di Indonesia saat ini dirasa terlalu awal atau terlalu pagi. Itulah sebabnya PP Muhammadiyah perlu mengoreksinya.

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah (14/3), Syamsul menjelaskan, pihaknya menetapkanĀ  parameter terbit fajar pada ketinggian matahari berada di -18 derajat di bawah ufuk. Sebelumnya parameter tersebut adalah -20 derajat.

Akibatnya waktu adzan menjadi terlalu pagi sekitar delapan menit. Artinya jika saat ini waktu adzan subuh di wilayah DKI Jakarta adalah pukul 04.42 WIB, dikoreksi menjadi pukul 04.50 WIB. Begitu pula dengam daerah-daerah lain

Penetapan tersebut sesuai dengan hasil Musyawarah Nasional Tarjih ke-13 Tahun 2020. Dalam pertemuan tersebut ulama-ulama Muhammadiyah berkumpul guna membahas titik ketinggian matahari di bawah ufuk saat fajar. Penentuan waktu terbit fajar dirasa penting karena terkait dengan beberapa ibadah lain, yakni awal salat subuh, akhir salat witir, awal ibadah puasa, dan akhir wukuf di Arafah.

Dalam laman tersebut, Syamsul menuturkan masalah penentuan waktu terbit fajar tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga terjadi di beberapa negara lain. Syamsul menyebut di Maroko sejumlah pemuda dengan sengaja makan sahur di bulan Ramadhan bersamaan dengan adzan berkumandang. Tindakan ini sebagai protes atas jadwal resmi masih dinilai terlalu pagi.

Di Indonesia menurut Syamsul masalah waktu subuh bermula saat seorang pendakwah asal Timur Tengah datang. Saat itu sang dai heran lantaran adzan subuh di Indonesia berkumandang saat langit masih gelap. Padahal seharusnya adzan berkumandang saat langit sudah mulai terang atau memerah.

Namun para ahli astronomi masih banyak yang mendukung waktu fajar adalah saat matahari berada di ketinggian -18. Sejumlah negara, menurut Syamsul juga menggunakan kriteria tersebut seperti Malaysia, Turki, Inggris, Prancis, Australia, dan Nigeria. (put)