Jakarta Zona Meriah

Kastara.ID, Jakarta – Dalam rangka Festival Kolaborasi Jakarta, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Hahaha Corp dan IM3 Ooredoo menyelenggarakan pertunjukan Stand Up Comedy bertajuk ‘Jakarta Zona Meriah’ yang dapat disaksikan pada kanal Youtube JakartaTourism (14/12), pukul 19.00 WIB.

Acara ini diisi oleh sembilan komika terkemuka di Indonesia dengan beragam latar belakang yang merefleksikan identitas kota Jakarta sebagai melting pot ragam budaya, yakni Ernest Prakasa, Soleh Solihun, Arie Kriting, Ge Pamungkas, Kristo Immanuel, Ardit, Acho, Bene, dan Aci.

Stand Up Comedy bertajuk ‘Jakarta Zona Meriah’ telah dilakukan secara luring pada Sabtu (6/11) di Gedung Kesenian Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pertunjukan yang dihadiri langsung oleh tenaga kesehatan ini diharapkan dapat menjadi cetak biru standar penyelenggaraan pertunjukan langsung di era normal yang baru.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata, menyampaikan, kolaborasi ini turut memberikan ruang kepada para pekerja seni untuk berkarya kembali, sehingga memberikan dampak positif terhadap pemulihan ekonomi, khususnya dari sektor industri kreatif. “Kegiatan ini merupakan sebuah bentuk terima kasih atas dedikasi para tenaga kesehatan yang telah bekerja keras hingga Jakarta bisa mencapai kriteria Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1,” ujar Andhika, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti yang sangat mengapresiasi kerja keras para pejuang kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia. “Kami sangat senang atas terselenggaranya kegiatan ini. Segala bentuk apresiasi terhadap kerja keras tenaga kesehatan menjadi suntikan semangat bagi para tenaga kesehatan untuk bersama-sama menghadapi pandemi. Selain itu, event ini sudah mengikuti ketentuan di mana semua penonton dan pendukung acara diwajibkan untuk tes PCR atau swab antigen, dan hanya yang memiliki hasil negatif yang diizinkan mengikuti event. Hal ini bisa dijadikan contoh bagi penyelenggaraan event lainnya,” tuturnya. (hop)