Kastara.ID, Depok – Seseorang akan menyiapkan semaksimal mungkin sebagai seorang tuan rumah saat akan menerima tamu terbaik. Begitu juga seharusnya sikap seseorang saat menyambut Ramadan, sebagaimana yang disampaikan Ustadz Hilman Fauzi ketika memberi tausiah dalam kajian daring yang diinisiasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Jalan Juanda, Depok, Rabu (17/3).

“Saat kita sudah diberikan kabar bahwa kita akan berjumpa dengan bulan suci Ramadan, harusnya kita mempersiapkan persiapan terbaik. Agar tidak menjadikan pertemuan itu sia-sia. Saya khawatir, Ramadan itu datang begitu saja, pulang begitu saja. Seakan-akan kita tidak mendapatkan apapun di dalamnya,” ucap Ustadz Hilman.

Ustadz Hilman mengatakan, tujuan berpuasa menurut Alquran adalah menjadikan seseorang pribadi yang bertakwa. Ia pun mengajak sahabat dermawan merenung, bertanya ke diri sendiri, sudah berapa kali kita ketemu Ramadan? Apakah sekian kali kita bertemu bulan Ramadan, telah menjadikan kita pribadi yang bertakwa?

Ustadz Hilman memberikan empat saran persiapan menyambut Ramadan. Pertama, dimulai dari persiapan hati. Ustadz Hilman melanjutkan, merujuk pada hadis riwayat Bukhari dan Muslim bahwa jika hati tersebut baik, maka baik juga seluruh tubuh. Maka hati yang bersih mesti dipersiapkan menyambut Ramadan.

“Saya khawatir hati ini masih terbelenggu dengan hal-hal yang sifatnya dunia. Padahal sebenarnya, boleh jadi Ramadan ini adalah titik terang bagi kita. Oase di tengah kegelisahan kita,” jelasnya.

Membersihkan hati dapat dilakukan melalui saling memaafkan, banyak berdoa, dan bergembira dengan datangnya Ramadan.
Persiapan berikutnya adalah ilmu. Mulai dari ilmu terakit ibadah puasa, sampai amalan-amalan utama di saat Ramadan. Fikih juga menjadi menu pelajaran yang penting untuk dipelajari selama Ramadan.

Persiapan ketiga adalah memperbanyak amal menjelang Ramadan. Berdasarkan hadis pun, Rasulullah banyak berpuasa ketika bulan Syakban. “Kita bikin persiapan amalnya, agar nanti ketika Ramadan kita terbiasa dengan persiapan-persiapan amal yang kita hadirkan,” kata Ustadz Hilman.

Dalam upaya totalitas, disarankan juga untuk bertaubat dari dosa-dosa terdahulu.

Persiapan terakhir, menurut Ustaz Hilman, adalah persiapan harta.

Rasulullah pernah bersabda, siapa yang memberi makan orang yang berbuka, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.

“Teman-teman, cobalah mempersiapkan harta kita bukan hanya sekadar untuk membeli baju lebaran. Bukan hanya sekadar sibuk untuk membeli perlengkapan-perlengkapan yang akan kita pakai ketika Ramadan, tetapi juga cara harta kita berikan dan bagikan kepada orang yang membutuhkan,” ujar Ustadz Hilman.

Karenanya Ustadz Hilman mengajak para dermawan sekalian untuk mempersiapkan menyambut tamu istimewa ini secara maksimal. Agar penuh juga kebaikan yang dapat diberikan Ramadan kepada yang menjalaninya.

Terutama untuk zakat fitrah dan zakat mal, Ustadz Hilman memperkuatnya dengan hadis bahwa Rasulullah bertambah gemar bersedekah di saat Ramadan. “Bahkan dalam satu keterangan lain disebutkan, afdholu sodaqoh fii Ramadan, sebaik-baiknya sedekah dilakukan ketika bulan suci Ramadan,” jelas Ustadz Hilman. (*)