Resesi Ekonomi

Kastara.ID, Jakarta – Bekas koloni Inggris, Hong Kong, memasuki resesi ekonomi pertama dalam satu dekade seiring berlanjutnya unjuk rasa anti-pemerintahan. Produk domestik bruto Hong Kong menyusut 3,2 persen pada periode Juli-September dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Data tersebut menunjukkan ekonomi kawasan tersebut telah mengalami kontraksi -pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif atau penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut, yang merupakan definisi umum dari sebuah resesi ekonomi.

Toko-toko tutup sehingga merugi, sementara wisatawan menjauh di tengah pertempuran antara demonstran anti-pemerintah dan polisi. “Permintaan domestik memburuk secara signifikan pada kuartal ketiga, karena insiden sosial setempat menyebabkan ambruknya aktivitas konsumsi dan menjatuhkan prospek ekonomi yang bergantung pada konsumsi dan sentimen investasi,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip VIVAnews.com.

Perekonomian Hong Kong diperkirakan akan menyusut sebesar 1,3 persen untuk satu tahun penuh. “Mengakhiri kekerasan dan memulihkan ketenangan sangatlah penting bagi pemulihan ekonomi. Pemerintah akan terus memantau situasi dan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung perusahaan dan perlindungan,” kata pemerintah. (mar)