Megawati

Kastara.ID, Jakarta – Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Republik Indonesia ke-5 diusulkan menjadi Pahlawan Demokrasi oleh Dewan Pimpinan Pusat Jam’iyah Batak Muslim Indonesia di Jakarta, Senin (19/10).

Perjuangan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul melawan intimidasi dan membangun Demokrasi masa Pemerintah Hindia Belanda mirip dengan perjuangan Megawati Soekarnoputri melawan pendongkelan masa Pemerintahan Orde Baru, atas terpilihnya Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDI pada Kongres PDI tahun 1993 di Surabaya, dengan mengalihkan kepada Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI pada Kongres PDI tahun 1996 di Medan.

“Demokrasi yang Perjuangkan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul masa Pemerintahan Hindia Belanda harus berlanjut. DPP JBMI memilih sosok Ibu Megawati Soekarnoputri. Memang Ibu  Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri bukan Batak Muslim,” tutur Ketua Dewan Pimpinan Pusat Jam’iyah Batak Muslim Indonesia, Albiner Sitompul.

Memang ada perbedaan perjuangan kedua tokoh ini.

“Syekh Ibrahim Sitompul didasari Dalihan Na Tolu, Ibu Megawati Soekarnoputri didasari Sila ke-2 (dua) Pancasila (Kemanusiaan yang adil dan beradab),” kata Albiner usai acara Focus  Group Discussion (FGD) dengan tema ”Menuju Peradaban Demokrasi Indonesia”. (wepe)