“Sementara angka inflasi Jakarta pada Januari 2024 masih terjaga sekitar 1,83 dan lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 2,57,” ujar Arlyana Abubakar (19/2).
Ia memaparkan, proyeksi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jakarta pada tahun 2024 meningkat sekitar 4,8 hingga 5,6 persen. Sementara target inflasi di Jakarta pada tahun 2024 lebih rendah yakni 2,5 + -1 dan kredit sekitar 10-12 persen.
“Sejumlah faktor dalam proyeksi PDRB DKI Jakarta tahun 2024 di antaranya kuatnya optimisme konsumen serta maraknya event dan MICE; berlanjutnya proyek strategis; penyelenggaraan Pemilu dan sebagainya,” tuturnya.
Ditambahkan Arlyana, tiga arah kebijakan untuk memperkuat peran Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing disertai sinergi pengendalian inflasi, dan penguatan ekosistem digital yakni pertama, penguatan Jakarta sebagai kota global berdaya saing yang berkontribusi tinggi pada perekonomian nasional melalui optimalisasi Lapangan Usaha (LU) utama, menggali LU potensial; dan UU Daerah Khusus Jakarta.
“Kedua, penguatan sinergi pengendalian inflasi melalui program TPID Jakarta, khususnya GNPIP dan sinergi bersama TPID Bodetabek serta ketiga penguatan eksosistem digital melalui sinergi TP2DD untuk sektor pemerintah dan swasta,” tandasnya. (hop)
Leave a Comment