Baliho

Kastara.ID, Jakarta – Kaesang Pangarep di instagram-nya memunculkan dua balihonya yang mirip baliho Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.

Baliho tersebut mendapat sorotan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga dalam kesempatan bincang petangnya kepada Kastara.ID, Jumat (20/8).

Menurutnya, baliho itu tentu memunculkan banyak makna. Pertama, bisa saja baliho Kaesang itu hanya memanfaatkan isu aktual untuk kepentingan usahanya.

“Jadi, baliho itu digunakan untuk mendompleng popularitas Puan dan Airlangga dalam mendongkrak omsetnya. Di sini Kaesang jeli memanfaatkan isu demi kepentingan bisnisnya,” ungkap pria yang kerap disapa Jamil ini.

Kedua, bisa saja baliho itu sebagai guyonan belaka. “Kemungkinan ke arah itu masih terbuka mengingat usia Kaesang yang masih relatif muda. Di usianya itu tentu biasa menjadikan hal-hal kontroversial sebagai baha candaan,” tandas penulis buku Riset Kehumasan ini.

Tapi kalau itu dimaksudkan sebagai guyonan, tentu sangat beresiko. Sebab, keluarganya berlatar belakang politik, yang akan dengan mudah dijadikan sasaran tembak. Apalagi keluarganya kader PDIP, tentu sangat beresiko bila Puan petinggi PDIP dijadikan bahan guyonan.

Tiga, ada kemungkinan baliho itu sindiran terhadap Puan dan Airlangga. “Kaesang sebagai kalangan milenial tentu menggunakan caranya yang lugas dalam menyindir seseorang. Cara mudah tentu dengan membuat baliho yang hampir sama dengan orang yang disindir,” imbuh Jamil.

Namun kalau itu motifnya, tentu secara politis akan berisiko terhadap keluarganya. Bukan hanya kepada Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan, tapi berpeluang berdampak kurang baik kepada Presiden Joko Widodo.

Empat, ada kemungkinan Kaesang menggunakan baliho yang mirip Puan dan Airlangga dimaksudkan untuk membidik capres pada Pilpres 2024. Sebab, pada Instagram-nya juga ada balihonya dengan narasi Saya Siap Untuk RI 1.

Tentu saja peluang guyonan juga tetap terbuka. Sebab, selama ini sepak terjangnya di dunia politik belum ada.

“Namun, karena Kaesang berasl dari keluarga politik, maka tidak menutup kemungkinan ia memang serius untuk menjajal hiruk pikuk nyapres. Hal itu juga sudah dilakukan kakaknya, yang dari dunia bisnis kemudian loncat ke dunia politik, dan sekarang menjadi Wali Kota Solo. Hal yang sama juga dilakukan kakak iparnya, yang sekarang Wali Kota Medan,” papar Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Tapi kalailu itu motifnya, tentu Kaesang akan berhadapan dengan Puan dan petinggi PDIP yang pro Puan. Tentu resikonya sangat besar bagi keluarga Kaesang secara keseluruhan.

Semua itu tentu serba kemungkinan. “Namun, kemungkinan terbesar, baliho itu di buat Kaesang hanya untuk kepentingan pemasaran demi mendongkrak omsetnya,” tandas Jamil. (dwi)