Headline

Pesantren Radikal Temuan BNPT Akan Dibina Kemenag

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan terus memantau perkembangan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Hal ini disampaikan Menag menanggapi temuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebutkan terdapat pesantren yang terindikasi radikal. Ia menuturkan, pihaknya akan memberikan pembinaan bila temuan tersebut terbukti benar.

“Kita akan terus amatilah. Kita tidak akan serta merta membubarkan walaupun ada indikasi. Kita akan membina terlebih dahulu,” ujar Menag di Jakarta, Jumat (22/11).

Fachrul menegaskan, Kemenag selalu membuka ruang dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul, termasuk penanggulangan radikalisme. Langkah hukum akan menjadi pilihan terakhir bilamana dialog dan musyawarah tidak dapat dilakukan lagi.

“Kita akan mencoba semuanya dengan pendekatan musyawarah kalau nanti suatu waktu tidak bisa baru kita akan ada langkah-langkah hukum. Tapi akan kita hindarilah langkah-langkah seperti itu. Saya katakan ruang dialog itu selalu ada untuk masalah apapun,” tegas Menag Fachrul.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa Kemenag telah melakukan verifikasi terhadap hal tersebut dengan menurunkan tim dari Balitbang dan Diklat.

“Dari data (BNPT) itu setelah ditindaklanjuti oleh Balitbang, kalau tidak salah ada dua saja yang terindikasi (radikal), dari 12 atau 16 nama (pesantren) dari BNPT. Setelah ditindaklanjuti, dilakukan penelitian hanya ada dua saja,” ujar Kamaruddin.

Kamaruddin menyampaikan, selanjutnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sebagai unit eselon I yang menangani pesantren, akan menindaklanjuti hasil dari Balitbang tersebut. “Kami baru mendapat informasi secara umum saja, kabarnya hanya dua pesantren yang berpotensi (radikal). Ini baru potensi ya, jadi masih harus kami validasi lagi,” ujarnya.

Senada dengan Menag, Kamaruddin menyampaikan bahwa pembinaan akan menjadi langkah yang pertama akan ditempuh untuk mengatasi hal tersebut. “Meskipun hanya dua, di antara puluhan ribu pesantren yang ada, ini tetap menjadi perhatian kami,” tandas Kamaruddin.

“Karena walaupun jumlahnya tidak sampai satu persen, virus ini kan harus tetap kita antisipasi,” sambungnya. (put)

Leave a Comment

Recent Posts

Menjodohkan Anies-Ahok di Pilgub Jakarta?

Kastara.ID, Jakarta - Banyak tokoh nasional yang diwacanakan potensial maju pada Pilgub Jakarta 2024. Soal…

Meninjau Langsung Lokasi Banjir di RT 04 RW 08 Kelurahan/Kecamatan Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…