Anak-anak yang mengikuti kegiatan bertajuk ‘Semarak Hari Kunjung Perpustakaan Jakarta’ ini terlihat sangat antusias.

Kepala Dispusip DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan minat baca dan literasi masyarakat, terutama sejak usia dini.

“Saya sangat mengapresiasi teman-teman dari Bale Buku yang sudah berkontribusi meningkatkan minat baca dan literasi dimulai dari satu pos ronda di kawasan Cakung dan saat ini sudah mencapai belasan tempat,” ungkapnya, Sabtu (23/9).

Firmansyah menjelaskan, perlu peran masyarakat luas, baik secara pribadi maupun komunitas-komunitas untuk mewujudkan Jakarta sebagai city of literature.

“Kita harus terus bergerak dan bergerak. Melalui semangat ini kita yakin generasi di Jakarta semakin cerdas dan berdaya saing. Terlebih, Jakarta akan menjadi kota global,” ucapnya.

Menurut Firman, dalam membudayakan membaca ini juga sangat penting adanya peran para orang tua. Orang tua harus menyadari bahwa anak-anak adalah aset bangsa yang harus dipersiapkan dengan baik agar bisa memberikan kontribusi terbaik.

“Peran orang tua harus optimal agar kita siap menyongsong bonus demografi menuju generasi emas, generasi unggul. Orang tua harus peka karena dari membaca, bekal literasi yang baik makan anak-anak ke depan akan punya wawasan serta pengetahuan luas,” kata Firman.

Dia menyampaikan, Perpustakaan Jakarta merupakan perpustakaan yang ramah bagi semua, mulai dari anak-anak, penyandang disabilitas hingga lansia. Sarana dan prasarana untuk anak-anak dipersiapkan dengan baik.

“Tidak hanya untuk membaca buku, di sini juga ada ruangan bermain,” urainya

Ketua Bale Buku, Fajar Alvarisi menuturkan, Semarak Hari Kunjung Perpustakaan Jakarta diikuti sebanyak 200 peserta mulai dari usia anak, remaja hingga orang tua.

“Melalui kegiatan ini kita ingin membaca sebagai sumber literasi bisa menjadi budaya semua warga Jakarta,” katanya.

Dia mengatakan, Semarak Hari Kunjung Perpustakaan juga diisi dengan kegiatan Dongeng Ceria bersama Kak Izul (Zulharman), Sains Academy oleh Yudi Febrianto, Musikalisasi Puisi, serta kunjungan ke Taman Literasi Marta Christina Tiahahu.

“Tidak kalah penting untuk perjalanan ke lokasi-lokasi acara kita menggunakan bus Transjakarta. Ini juga menjadi sarana edukasi kita bagi anak-anak untuk terbiasa menggunakan transportasi umum,” kata Fajar.

Fajar menambahkan, Bale Buku sudah berdiri sejak tahun 2020 dan saat ini sudah memiliki sebanyak 12 rumah baca masyarakat.

“Untuk jumlah relawan ada sekitar 90. Sesuai tagline kita Banyak Buku Banyak Saudara kita akan terus memasyarakatkan gerakan membaca dan literasi serta interaksi,” ucap Fajar.

Sementara itu, salah seorang anak peserta Semarak Kunjung Perpustakaan Jakarta, Farhan (8) merasa senang bisa berkunjung ke Perpustakaan Jakarta.

“Senang, bisa baca buku, belajar sama bermain juga. Saya mau ke sini lagi,” tandasnya. (hop)