COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak warga Jakarta untuk bersyukur dan terus menjaga ketertiban dalam pelaksanaan protokol kesehatan (prokes).

Mengingat, Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam daftar 50 kota terbaik dalam penanganan pandemi COVID-19.

Predikat ini berdasar laporan berjudul COVID-19 City Safety Rankings Q2/2021: Benchmarking of Municipal Pandemic Response-Vaccines, Economy, Prevention, Governance, Safety yang diterbitkan Deep Knowledge Analytic (DKA).

“Jakarta masuk 50 kota terbaik. Kita bersyukur, sekalipun Jakarta interaksinya sangat tinggi. Karena orang dari mana pun transit di Jakarta,” ujar Ariza di Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (24/1) malam.

Ariza mengatakan, Jakarta merupakan kota yang sangat sibuk. Walau demikian, Pemprov DKI Jakarta bersama semua pihak dapat berkolaborasi dengan baik mengendalikan pandemi COVID-19.

“Kita butuh partisipasi dan dukungan seluruh elemen masyarakat,” katanya.

Seperti diketahui, hingga kini Pemprov DKI Jakarta terus memperketat pengendalian pandemi dikarenakan penyebaran virus corona varian Omicron tengah meningkat.

Upaya pengawasan dan penindakan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di tempat usaha pun terus digencarkan.

Salah satunya, pada Ahad (23/1) malam, Satpol PP DKI Jakarta melaksanakan pengawasan sekaligus memberikan imbauan tegas dalam acara ANIMETOKU yang menampilkan Cosplay Anime di Mall of Indonesia (MOI), Jakarta Utara.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin menyatakan, pihaknya merespons cepat laporan warga dalam aplikasi Citizen Relationship Management (CRM) dengan menyiagakan personel bersama tim gugus tugas COVID-19 MOI, satgas COVID-19 Kecamatan Kelapa Gading ditambah petugas Polsek Kelapa Gading.

“Petugas memberikan imbauan di lokasi acara agar pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, Satpol PP DKI Jakarta juga memberikan teguran tertulis kepada manajemen MOI atas kelalaian dalam pelaksanaan acara yang berlangsung sejak Sabtu (22/1).

Atas teguran tersebut, pihak penanggung jawab acara kemudian membatalkan acara on-stage dan anime competition serta melarang pengunjung menggunakan cosplay selama berada di area pameran dan mal. (hop)