Kastara.id, Jakarta – Angka Partisipasi Kasar (APK) anak-anak yang menikmati layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) meningkat di semua wilayah Asia-Pasifik.

“APK PAUD di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 70,1 persen. Keikutsertaan anak-anak PAUD Indonesia melebihi rerata Asia. Ini membahagiakan dan patut disyukuri,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan saat membuka Seminar nasional Pendidikan Keluarga dan Seminar Internasional PAUD di Gedung Kemdikbud Senayan Jakarta, Senin (25/7).

Berdasarkan data UNESCO, keikutsertaan anak-anak pada program PAUD meningkat pesat di tingkat Asia dan dunia. APK atau jumlah anak-anak yang menikmati layanan PAUD berbanding dengan jumlah anak usia PAUD, terus melesat hingga dua kali lipat.

APK prasekolah secara global telah meningkat dari 35 persen pada tahun 2000 menjadi 54 persen pada 2012. Di  Asia Selatan dan Barat meningkat dua kali lipat dari 26 persen menjadi 55 persen. Sedangkan Asia Timur dan Pasifik telah meningkat dari 40 persen menjadi 68 persen. Rerata keikutsertaan PAUD terendah terjadi di Asia Tengah, yaitu sebesar 12 persen.

Anies mengatakan, 92 persen anak-anak sedunia tinggal di negara berkembang, tetapi di negara-negara ini lebih kurang satu dari 20 anak kurang dapat bertahan di atas usia 5 tahun. Lebih kurang 200 juta anak di dunia belum mencapai potensi tumbuh kembangnya disebabkan kemiskinan, salah gizi, dan kerentanan lainnya pada masa pertumbuhan di usia dini.

“Saatnya semua pihak, pemerintah, masyarakat sipil, pengusaha, komunitas, dan perseorangan bergandengan tangan untuk menjamin layanan anak usia dini memperoleh peningkatan kualitas dan kuantitas dalam hal anggaran, pendataan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian untuk memastikan bahwa anak-anak mencapai potensi tumbuh kembangnya secara optimal,” kata Anies.

Seminar Internasional PAUD mengusung tema “Meningkatkan Kualitas PAUD Untuk Masa Depan yang Lebih Baik: Mengembangkan Kompetensi Orang Dewasa Dalam Menangani Anak-anak” tersebut diikuti 200 peserta dari delapan negara di Asia Pasifik, antara lain Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Pakistan, dan Vietnam.

Mendikbud menegaskan, kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduknya, dan sebagian besar ditentukan oleh kualitas layanan pendidikan dan kesehatan terhadap anak-anak. “Lebih dari 90 persen perkembangan otak anak terjadi pada lima tahun pertama usia dini. Oleh sebab itu kita perlu berikhtiar bersama meningkatkan kualitas PAUD. Pada masa ini orang tua berperan sangat penting di samping guru dan penyelenggara PAUD,” ujar Anies.

Seminar Internasional PAUD ini akan menghadirkan pembicara Internasional dari The University of Queensland, UNESCO, UNICEF, PLAN Internasional, Sookmyung Women’s University serta pakar PAUD dari sejumlah negara di ASia Pasifik. Mereka menyajikan beragam materi, anatara lain tentang perkembangan anak, gizi, keterlibatan orang tua dan pendidikan keluarga. (npm)