COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, dengan disiplin yang kuat, dan semangat gotong royong, saling membantu, mematuhi peraturan, menjadi kunci mencegah penularan Covid-19.

“Hal ini, harus dilaksanakan secara bersama-sama dan terus menerus. Tidak boleh terputus. Masyarakat kita dapat memahami, anjuran untuk melaksanakan ini, anjuran untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Kita bisa melihat aksi solidaritas di tengah masyarakat untuk menolong sesama dalam masa kesulitan ini, telah banyak dilakukan, dan ini sebuah sikap yang terpuji,” kata Achmad Yurianto melalui keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (26/4).

Disebutkannya, tidak hanya peduli dengan cara mengatasi Covid-19, namun juga kepedulian agar roda ekonomi masyarakat tetap bergerak dan berputar, serta adanya berbagai uluran tangan untuk bantuan kemanusiaan, sikap gotong royong sangat dibutuhkan, dalam kondisi seperti ini.

“Bilamana ada warga negara yang bergejala Covid-19, kita harus saling membantu, tidak mengucilkannya. Bisa juga membantu tetangga, dengan membeli produk yang dijualnya, sebagai bagian, dari keyakinan kita bahwa roda ekonomi harus tetap berputar. Kita sedang diuji, stamina sosial kita sedang diuji. Kita tunjukkan kepada dunia, kita tidak perlu kemudian merasa pesimistis akan pendapat orang lain, kita yang berhak menentukan, bahwa kita mampu, kita sudah teruji dengan banyak permasalahan, dan kita memang adalah bangsa yang tangguh dalam menghadapi permasalahan seperti ini,” paparnya.

Fakta menunjukkan, kata dia, bahwa masyarakat Indonesia, selalu mampu untuk bersatu, selalu mampu memikul tanggung jawab bersama, selalu memiliki dorongan  untuk memberikan kesempatan untuk menolong sesama. “Inilah yang sudah kita buktikan, dan inilah memang yang menjadi ciri kas bangsa kita,” jelasnya.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan saat ini, untuk mencegah percepatan penularan Covid-19 adalah tetap tinggal di rumah. “Kita tidak pernah tahu siapa di luar rumah yang membawa virus, banyak sekali orang lain tanpa gangguan, tanpa keluhan tetapi ternyata membawa virus. Dan kita tidak pernah bisa membedakan ini, secara fisik, dengan kasat mata biasa,” terangnya.

“Oleh karena itu, jangan keluar rumah, tetap di rumah, jangan bepergian, jangan mudik, kita harus meyakinkan, bahwa kita tidak akan tertular oleh penyakit, karena tidak ada satupun yang dapat menjamin bahwa perjalanan kita aman dari kemungkinan tertular dari Covid-19. Akan sangat-samgat mungkin kita akan tertular, karena mungkin kita tidak bisa mencegah terjadinya kontak dekat dengan orang lain,  pada saat kita berada di dalam angkutan umum, berada di kendaraan umum, kita tidak mungkin bisa maksimal melaksanakan physical distancing saat di terminal, saat di stasiun kereta api, saat berada di rest area, atau di toilet di sepanjang perjalanan,” tuturnya.

Oleh karena itu, tidak bepergian, tidak mudik, ini adalah langkah yang paling tepat. “Oleh karenanya, saudara-saudara sekalian, kita bukan hanya mencegah agar tidak tertular, tetapi kita juga tidak ingin menjadi sumber penularan di keluarga kita yag ada di kampung halaman, Insya Allah kalau semua keadaan sudah terkendali, kita masih punya peluang untuk kembali ke kampung kita,” ungkapnya. (ant)