KR Bawal Putih III

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Sjarief Widjaja, secara resmi melepas tim Survei Eksplorasi Laut Pengkajian Stok Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 571 – Selat Malaka dan WPP 572 – perairan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera, dengan KR Bawal Putih III 395 GT, di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, pada 26 September 2020, secara daring.

Tinjauan secara periodik terhadap status potensi stok sangat diperlukan, sehingga kontrol terhadap tingkat pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ikan dapat dilakukan dengan baik. Salah satunya adalah dengan survei eksplorasi laut.

Tujuan dari survei eksplorasi SDI yaitu untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai potensi sumber daya ikan (demersal, udang, pelagis kecil, pelagis besar non tuna, cumi) yaitu estimasi kepadatan stok dan biomassa serta sebaran spasial kelimpahannya; karakteristik biologi beberapa jenis sumber daya ikan, seperti komposisi jenis, struktur ukuran ikan, tingkat kematangan gonad, dan indikasi daerah asuhan-pemijahan; serta habitat sumber daya ikan dan kesuburan perairan, seperti kondisi suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil, arus, kelimpahan plankton, larva ikan, benthos, dan tipe substrat dasar perairan.  Kegiatan eksplorasi ini akan difokuskan pada survei perikanan dengan metode hidro-akustik yang dipadukan dengan luas sapuan (trawl) dan oseanografi (fisika, kimia dan biologi). Sehingga dapat menyediakan basis data untuk merumuskan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.

Dalam arahannya, Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) – Pusat Riset Perikanan dan seluruh jajaran penelitinya yang telah mempersiapkan survei kapal riset Bawal Putih 3 di WPP 571 dan 572.

“Hari ini merupakan momen Istimewa dan bersejarah karena melepas Tim Peneliti BRPL- Pusat Riset Perikanan untuk melakukan survei stok sumber daya ikan di WPP 571 dan 572. Hasil survei ini sangat penting sebagai dasar oleh pengambil kebijakan untuk menyusun kebijakan dalam pengelolaan SDI yang berada di kedua WPP tersebut,” terang Sjarief.

Meskipun di tengah pandemi dan dengan segala keterbatasan situasi penerapan PSBB, tim peneliti dan kru Kapal Riset Bawal Putih III dapat tetap berangkat setelah sebelumnya seluruh personil melaksanakan prosedur kesehatan yakni Swab Test dan seluruhnya dinyatakan negative Covid-19.

“Ini merupakan kontribusi nyata kita kepada negara dan merupakan tugas yang cukup berat dan harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi. Selalu jaga moral, mental, dan kesehatan. Nikmatilah indahnya suatu pengabdian,” pesan Sjarief.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Riset Perikanan Yayan Hikmayani, menyatakan bahwa situasi pandemi covid 19 merupakan sejarah baru dalam survey eksplorasi SDI  karena dengan berbagai keterbatasan serta kendala yang dihadapi berharap tidak mengurangi tujuan yang diharapkan. Hasil survey sudah sangat penting dan sudah ditunggu oleh pengambil kebijakan untuk pengambilan kebijakan dalam pengelolaan SDI khususnya di lokasi WPP tersebut.

Survei Eksplorasi Laut Pengkajian Stok Ikan di perairan WPP 571 dan 572 dengan KR Bawal Putih III dilaksanakan selama 60 hari (26 September–24 November 2020). Terbagi ke dalam 4 Leg yaitu Leg 1 selama 15 hari, kemudian bersandar di Belawan 3 hari; Leg 2 selama 11 hari, kemudian sandar di Meulaboh 4 hari; selanjutnya Leg 3 selama 11 hari, kemudian sandar di Bungus 4 hari; dan Leg 4 selama 12 hari ke Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru. Peralatan yang digunakan antara lain EK60 (seri echosounder; 38 dan 120 kHz), Jaring trawl, Bonggo net, Plankton net, Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) dan Sea Bird Electronic (SBE) 19 plus.

Personil dalam kegiatan ini melibatkan 20 tim peneliti dari BRPL, Pusriskan, Koarmada 1 dan Universitas IPB, yang dipimpin oleh Duranta Kembaren, Peneliti BRPL. Di samping itu terdapat teknisi dan kru kapal sebanyak 15 personil, yang dipimpin oleh Kirab, sebagai Nahkoda.(wepe)