Kastara.ID, Noida — Pembalap Cervera, Marc Marquez, masih memiliki kontrak aktif berdurasi empat musim, yang sudah berlangsung sejak 2021 sampai di akhir 2024. Namun kini beredar rumor kalau Marquez bisa keluar lebih awal setelah 2023.

Artinya, sisa kontrak satu tahun 2024 yang bersedia dipenuhi oleh Marquez, dengan alasan ingin pindah ke tim lain yang lebih potensial.

Dalam beberapa tahun terakhir ini Honda dan pabrikan Jepang lainnya memang kalah saing dari pabrikan Eropa, terutama Ducati.

Yang menarik adalah bahwa Honda sama sekali tak melarang Marquez untuk membatalkan kontraknya di tengah jalan dan pindah ke tim rival. Informasi ini dimuat oleh Motorsport.com lewat sumber yang sangat terpercaya namun tidak menyebutkan nama.

“Honda tidak tertarik untuk mempertahankan seseorang seperti Marc, yang telah menegaskan bahwa dia tidak ingin membalap motor itu. Tidak masuk akal untuk membayar dia sisa tahun kontraknya – lebih dari 15 juta euro – dan itu saja dampak medianya negatif,” ungkapnya kepada Motorsport.com.

Seseorang yang berbeda namun mengetahui betul keistimewaan perusahaan Jepang, karena ia telah bekerja selama bertahun-tahun dengan dua perusahaan terbesar di MotoGP, memberikan pendapatnya yang senada.

“Pada level ini, ketika seorang pembalap penting bagi Marc ingin meninggalkan merek seperti Honda, uang biasanya bukan halangan. Oleh karena itu, apa yang akan saya lakukan jika saya menjadi dia adalah duduk bersama para bos Honda dan menjelaskan situasinya kepada mereka dan keinginan saya untuk pergi, karena tandem ini tidak memiliki jalan lebih lanjut. Marquez telah berusaha selama bertahun-tahun untuk membuat proyek ini berhasil, dengan motor yang membuatnya terluka, dan saya tidak berpikir Honda akan memaksanya bertahan atau menghukumnya jika tidak melakukannya,” ungkap sumber lain, yang juga tak disebutkan namanya.

Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu, Honda juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menghalangi pembalap yang ingin meninggalkan mereka.

“Jelas bahwa kami ingin dia (Marquez) melanjutkan. Namun, pada akhirnya, dialah yang memutuskan. Jika dia ingin pergi, kami tidak akan mempertahankannya,” papar Koji Watanabe, yang menduduki kursi presiden Honda Racing Corporation (HRC). (tra)