Kastara.ID, Jakarta – Muhammadyah menilai penunjukan salah satu kadernya yaitu Muhadjir Effendy oleh Presiden Joko Widodo untuk menempati Kursi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) pada Kabinet Indonesia Maju jilid ll belumlah cukup.
Wakil Ketua Majelis Tabligh Pengurus Pusat (PP) Muhammadyah Fahmi Salim mengungkapkan, pihaknya merasa belum cukup dengan jatah kursi menteri yang diberikan pada kadernya (26/10). Hal itu didasarkan jabatan menteri koordinator yang disematkan pada kadernya tak memiliki kewenangan otoritas yang bersifat teknis serta kewenangan anggaran sebagaimana kementerian teknis.
Tak ayal, hal ini menimbulkan rasa kekecewaan atas terpilihnya Nadiem Makarim untuk menempati kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sebelumnya ditempati oleh Muhadjir Effendy.
Meskipun begitu, kata Fahmi, Muhammadyah tetap berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena masih mempercayakan salah satu kursi kepada kadernya. Fahmi menambahkan, Muhammadyah tidak pernah meminta jatah menteri apalagi mentargetkan jumlah kursi menteri yang harus didapatkan. (rya)
Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…
Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara resmi melantik…
Kastara.Id,Depok - Berdasarkan Nomor 015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024. Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…
Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…
Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…
Kastara.Id,Depok - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono melepas ratusan atlet yang akan mengikuti…
Leave a Comment