Baju Pangsi Memang Asalnya dari Depok, Tinggal Disepakati Melalui Perwal

Kastara.ID, Depok – Kota Depok seharusnya perlu menetapkan baju adat sebagai identitas budaya masyarakat Depok. Selama ini terdapat sejumlah busana yang diklaim sebagai baju adat Depok, tetapi belum disepakati dan ditetapkan secara resmi. Hal itu mengemuka saat anggota Komisi X DPR RI Nuroji berdiskusi dengan wartawan di Kantor PWI Kota Depok, Jalan Melati, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Senin (27/12).

Menurut Nuroji, baju koko dan sarung bukanlah baju adat Depok. Baju Depok lebih mendekati baju Pangsi yang banyak dipakai dalam berbagai kegiatan budaya Depok.

“Baju Pangsi memang asalnya dari Depok, tinggal stakeholder menindaklanjuti untuk disepakati,” ucap Nuroji, tokoh budaya Depok ini.

Stakeholder yang perlu duduk bersama untuk menetapkan baju adat Depok terdiri dari Pemkot Depok, DPRD, tokoh budaya, dan tokoh masyarakat untuk bisa menyepakati. “Baju adat Depok bisa menjadi tonggak untuk mengangkat budaya Depok yang masih tenggelam,” terangnya.

Menurutnya, tinggal cara pakainya setiap hari apa untuk mengenalkan baju adat Depok.

Sebagai tokoh budaya yang banyak berkomunikasi dengan banyak tokoh di Nusantara, Nuroji merasa Depok masih jauh dari identitas budaya. “Jadi kalau kita ke daerah lain, kita masih bingung untuk mengatakan baju adat Depok itu seperti apa. Bukan saja baju adat, identitas lain seperti arsitektur bangunan juga belum disepakati resmi,” ujar Nuroji.

Untuk terwujudnya baju adat Depok, Nuroji menyarankan baju adat tersebut dirancang desainer yang memahami akar budaya Depok. Tujuannya agar bisa mewujudkan desain yang mewakili adat budaya Depok. (*)