Minyak Goreng

Kastara.ID, Jakarta – Demo masak tanpa minyak goreng yang diprakarsai PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri, bukanlah solusi mengatasi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng.

Hal itu ditegaskan M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta kepada redaksi Kastara.ID, Selasa (29/3) pagi.

Menurut Jamil, emak-emak tidak perlu diajari lagi memasak tanpa minyak goreng. Mayoritas emak-emak di tanah air sudah paham berbagai variasi masakan tanpa menggunakan minyak goreng.

“Karena itu, untuk apa Megawati melakukan demo memasak tanpa minyak goreng? Sebab, bisa saja emak-emak lebih jago memasak tanpa minyak dan hasilnya lebih enak daripada yang didemokan oleh PDIP dan Megawati,” ungkapnya.

Demo masak tersebut justru dapat membuat emak-emak tersinggung terhadap Megawati. Sebab, para emak seolah tak tahu memasak selain menggunakan minyak goreng.

“Jadi, demo memasak itu oleh para emak bisa jadi dinilai munazir dan bukan solusi atas langkah dan mahalnya minyak goreng,” tandas pengamat yang juga mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.

Jamil menambahkan, para emak substansinya ingin minyak goreng ada di pasar dengan harga terjangkau. Hal ini yang belum direspons Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

“Sebagai partai wong cilik, seharusnya peka terhadap persoalan yang dihadapi rakyat, khususnya wong cilik. Sebab, wong cilik yang paling menderita atas langkah dan mahalnya minyak goreng,” tandasnya.

Jamil pun menekankan, seharusnya Megawati terdepan mencarikan solusi atas persoalan tersebut. Megawati dapat mendesak presiden untuk secepatnya mengatasi hal tersebut.

“Jadi, Megawati tampaknya tak sensitif atas persoalan rakyatnya. Ia justeru bangga melakukan demo memasak tanpa minyak yang justru bukan solusi. Ini tentu ironi karena ada solusi tapi vukan solusi bagi rakyatnya,” pungkas Jamil. (dwi)