Kastara.ID, Depok – Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kedaung, Anugrah Sri Handayani membagikan tips atau cara agar bisa berhenti merokok. Tips tersebut disampaikannya saat sosialisasi dalam gedung memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO setiap tanggal 31 Mei.

Menurutnya, untuk berhenti merokok ada tiga cara yang dapat dilakukan. Yaitu berhenti seketika, penundaan, dan pengurangan.

“Setiap orang memiliki caranya yang berbeda. Tergantung individu mereka,” tuturnya seperti dilansir situs resmi Pemkot Depok, Senin (31/5)

Nunu, sapaan akrabnya menjelaskan, cara pertama berhenti seketika, misalnya hari ini masih merokok, besok sudah berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang, cara ini yang paling berhasil.

“Bagi perokok berat, mungkin dibutuhkan bantuan medis untuk mengatasi efek ketagihan,” ujarnya.

Dia mengatakan, cara kedua menunda saat mengisap rokok pertama, dua jam setiap hari. Jangka waktu tersebut dari hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung, targetnya berhenti merokok dalam tujuh hari.

“Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama rata-rata 07.00 WIB, maka rokok pertama ditunda waktunya pukul 09.00 WIB. Hari kedua pukul 11.00 WIB, hari ketiga pukul 13.00 WIB. Lalu hari keempat pukul 15.00 WIB, hari kelima pukul 17.00 WIB, hari keenam pukul 19.00 WIB. Terakhir hari ketujuh pukul 21.00 WIB,” jelasnya.

Lebih lanjut, ucapnya, jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang. Misalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok per hari.

“Berhenti merokok direncanakan dalam tujuh hari. Pada hari pertama merokok 24 batang, hari kedua 20 batang, hari tiga 16 batang, hari keempat 12 batang, hari kelima delapan batang, hari keenam empat batang dan hari ketujuh 0 batang,” ucapnya.

Terakhir, ia berpesan bagi masyarakat agar tidak menjadi perokok. Kemudian, bagi yang sudah terlanjur merokok, bisa berhenti atau mengurangi.

“Yang sudah mendapatkan tips atau cara berhenti merokok dapat mengajak masyarakat yang tidak merokok untuk memberi informasi bahaya merokok, dimulai dari tingkat keluarga,” tutupnya. (hop)