Muhammadiyah

Kastara.ID, Jakarta – Keputusan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah yang akan menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak. Rencana itu dipastikan bakal menganggu kinerja bank hasil merger Bank Syariah Mandiri (BSM), BRI Syariah (BRIS), dan BNI Syariah itu.

Itulah sebabnya anggota Fraksi PKS DPR RI Ahmad Junaidi Auly meminta manajemen BSI mempertimbangkan secara bijak rencana penarikan dana oleh Muhammadiyah. BSI diminta melakukan konsolidasi dengan PP Muhammadiyah terkait rencana tersebut.

Saat berkomentar (23/12), anggota Komisi XI DPR ini menyebut alasan penarikan dana Muhammadiyah lantaran belum ada komitmen yang jelas dari BSI untuk mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal Muhammadiyah sangat perhatian pada pengembangan UMKM. Bahkan salah satu misi ekonomi Muhammadiyah adalah memajukan ekonomi ummat dan rakyat melalui UMKM.

Sebelumnya diberitakan, PP Muhammadiyah berencana menarik dananya dari bank hasil penggabungan tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya (18/12) mengatakan, mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah untuk menarik dananya.

Selanjutnya organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan 108 tahun yang lalu itu berencana mengalihkan dananya ke bank syariah yang lebih kecil. Hal ini agar bisa lebih menjangkau UMKM.

Anwar menambahkan, sebagai hasil merger tiga bank syariah BUMN, BSI akan menjadi lebih besar dan kuat. Umat dan rakyat kecil dikhawatirkan bakal sulit menjangkau BSI, terutama untuk mendapatkan pinjaman bagi UMKM.

Terkait jumlah dana Muhammadiyah yang bakal ditarik, Anwar belum bisa mengatakan secara pasti. Namun jumlahnya diperkirakan mencapai tak kurang dari Rp 15 triliun. Anwar mengatakan jumlah pastinya sedang dihitung oleh Tim khusus yang diketuai Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Zamroni.

Sementara peneliti Indef Nailul Huda khawatir langkah PP Muhammadiyah menarik dananya diikuti pula oleh para anggotanya. Jika ini terjadi akan memicu penarikan dana secara besar-besaran. Meski secara finansial tidak seberapa, menurut Nailul hal itu akan merugikan nama baik BSI.

Namun Nailul yakin dana Muhammadiyah nantinya akan ditempatkan di bank syariah lain, seperti Bank Muamalat. Bisa jadi pula Muhammadiyah akan mempunyai lembaga keuangan sendiri. (mar)