Kastara.id, Depok – Malam puncak Lomba Menyanyi Solo “Depok Terbaik” yang menampilkan 12 finalis berlangsung semarak di Balai Rakyat Sukmajaya, Kota Depok, Senin (30/4).
Ke-12 finalis yang didominasi peserta asal Kota Depok ini membawakan lagu “Depok Terbaik” dan memperebutkan Piala Wali Kota Depok, sekaligus menjadi rangkaian HUT Ke-19 Kota Depok. Mereka dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Bens Leo, Ratna Listy, dan Lucky “Indonesian Idol”.
Ada hal menarik di balik ajang lomba ini, khususnya lagu “Depok Terbaik” yang sesungguhnya ide dan gagasannya berasal dari Wali Kota Depok Mohammad Idris. Berbekal ide dan gagasan tersebut, Koko Tole pun berhasil menuangkannya dalam sebuah lagu “Depok Terbaik”.
Terkait ajang lomba menyanyi solo ini, Wali Kota Mohammad Idris sangat mengapresiasi perkembangan Taman Musik Kota Depok yang kondisi awalnya masih sangat memprihatinkan dengan fasilitas yang sangat terbatas. Bahkan para pelatihnya pun tak dibayar.
“Dengan ajang ini sebenarnya kami berupaya tetap menyemangati mereka yang berkiprah di Taman Musik Depok yang ternyata memiliki potensi luar biasa dengan suara yang bagus-bagus. Untuk kelas vokal, jumlahnya memang relatif jauh lebih banyak dibanding kelas biola, perkusi, dan gitar,” ujar Idris.
Idris sendiri mengakui bahwa di Kota Depok sebenarnya sudah ada sejumlah sanggar seni budaya. Tinggal bagaimana memfasilitasinya supaya termotivasi terus untuk berlatih.
“Terus terang fasilitas yang dimiliki Pemkot masih minim sekali. Ke depan, kita akan coba fasilitasi Sanggar Ayudyapala yang tampil memukau di Solo. Di Sukmajaya juga ada sanggar yang bahkan sudah tampil hingga ke Korea dan Thailand. Hal-hal seperti ini diupayakan difasilitasi untuk menyemangati mereka,” ujarnya.
“Khusus untuk pembinaan seni, setelah nantinya terbentuk Dewan Kebudayaan dengan SK Wali Kota, mereka tak lagi sekadar eksis, tapi benar-benar aktif menghidupkan seni budaya di Kota Depok. Mereka nantinya akan tampil sebagai mitra Pemkot Depok yang akan terus kita kembangkan,” papar Idris.
Idris juga menilai potensi musikalisasi puisi remaja di Kota Depok sangat luar biasa. Sebuah puisi “Merdesa” yang diakuinya sebagai hasil renungannya selama dua hari, mampu diinterpretasikan menjadi sebuah lagu tanpa mengurangi satu kata pun dengan aransemen yang berbeda-beda. (*)
Kastara.ID, Jakarta - Banyak tokoh nasional yang diwacanakan potensial maju pada Pilgub Jakarta 2024. Soal…
Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…
Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…
Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…
Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…
Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…
Leave a Comment