ASEAN Australia

Kastara.ID, Bangkok – ASEAN-Australia Ministerial Meeting diselenggarakan di Bangkok tanggal 1 Agustus 2019. Sebelum pelaksanaan Pertemuan, telah diluncurkan  ASEAN-Australia Counter-trafficking Initiative yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama peningkatan kapasitas dalam menjawab tantangan perdagangan manusia untuk 2018-2028.

Dalam pertemuan ASEAN-Australia, Menlu Retno LP Marsudi menekankan dua hal. Pertama, apresiasi terhadap dukungan Australia terhadap ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Indonesia mengharapkan agar kerja sama di empat bidang dalam Outlook (maritim, konektivitas, SDGs dan ekonomi) dapat ditingkatkan.

Kedua, Menlu Retno menyampaikan pentingnya kerja sama dalam konteks women, peace and security. ASEAN dan Australia telah memiliki dialog untuk memajukan isu women, peace and security. Ke depan, Indonesia mengharapkan kerja sama dapat ditingkatkan untuk memperkuat peran perempuan dalam perdamaian dan toleransi.

Menlu Retno menyampaikan bahwa pada bulan April 2019, Indonesia telah menyelenggarakan pelatihan bagi para diplomat perempuan negara-negara kawasan mengenai isu women, peace and security. Tujuan pelatihan adalah memperkuat kapasitas para diplomat perempuan dalam perundingan perdamaian dan sekaligus menjadikan para diplomat sebagai agen perdamaian dan toleransi.

Kerja sama mengenai isu perempuan dapat dilakukan melalui mekanisme ASEAN yang ada, yaitu AIPR (ASEAN Institute for Peace and Reconcilliation).

Selain itu, Indonesia juga menyampaikan informasi mengenai inisiatif yang dikembangkan oleh salah satu LSM Indonesia yang dinamakan “peace village”. Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas ekonomi para perempuan pada level desa dan sekaligus memperkuat kapasitas para perempuan sebagai agen perdamaian. (put)