COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi COVID-19 yang dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus cukup signifikan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 4.711 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 36.881 (orang yang masih dirawat/isolasi).

“Perlu digarisbawahi bahwa 34.631 orang dari jumlah kasus aktif (93,9%) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 6.388 orang sehingga total 919.743 kasus, yang mana 5.937 di antaranya (92,9%) juga merupakan transmisi lokal,” terangnya seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta (1/2).

Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.

Dari 2.892 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.581 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.311 lainnya adalah transmisi lokal. Sementara upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas.

Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 38.369 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 35.683 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 6.388 positif dan 31.981 negatif.

Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 60.085 orang dites, dengan hasil 5.150 positif dan 54.935 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.

“Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 226.069 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 789.891 per sejuta penduduk,” tambahnya.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 869.184 dengan tingkat kesembuhan 94,5%, dan total 13.678 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,3%.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Sementara proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 12.134.752 orang (120,3%), dengan proporsi 71% merupakan warga ber-KTP DKI dan 29% warga KTP Non DKI.

Jumlah yang divaksin dosis 1 hari ini sebanyak 4.481 orang. Sedangkan total dosis 2 kini mencapai 9.932.732 orang (98,5%), dengan proporsi 73% merupakan warga ber-KTP DKI dan 27% warga KTP Non DKI.

Jumlah yang divaksin dosis 2 hari ini sebanyak 26.462 orang. Vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 630.140 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 hari ini 38.191 orang.

Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta terus menyediakan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU dalam penanganan COVID-19.

Hingga 30 Januari 2022, dari 140 RS yang merawat COVID-19, untuk tempat tidur isolasi sejumlah 4.545, persentase keterisiannya sebesar 57% dengan total pasien isolasi sebanyak 2.593 orang.

Sedangkan untuk tempat tidur ICU sejumlah 651, persentase keterisiannya sebesar 22% dengan total pasien ICU sebanyak 145 orang.

Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PPKM lainnya, seperti pelanggaran di restoran/rumah makan, serta pelanggaran perkantoran, tempat usaha, dan tempat industri.

Sanksi yang diberlakukan berupa kerja sosial, denda, penghentian sementara kegiatan, hingga pencabutan izin usaha.

Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

Pemprov DKI Jakarta menyarankan, untuk melakukan vaksinasi, warga dapat langsung ke tempat vaksinasi.

Namun, untuk mempercepat proses vaksinasi, warga disarankan mendaftar online melalui aplikasi JAKI atau situs corona.jakarta.go.id/vaksinasi.

Dengan mendaftar secara online, warga dapat memilih waktu dan tempat vaksinasi sendiri, sekaligus bisa melakukan pre-screening tes online. Untuk menemukan tempat vaksinasi, warga juga mengeceknya melalui aplikasi google maps.

Hanya dengan menuliskan “vaksin COVID-19”, warga dapat menemukan lokasi serta dibantu informasi jalur menemukan lokasi yang dipilih.

Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB.

Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.