Kastara.ID, Jakarta – Situasi yang berbeda membuat Puan Maharani menanggapi kenaikan harga BBM dengan cara berbeda.
Sikap Puan tersebut mendapat sorotan M Jamiluddin Ritonga, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta kepada Kastara.ID, Sabtu (2/4) pagi.
Jamil pun mengingatkan kembali ketika Puan masih menjadi oposisi di era Susilo Bambang Yudhoyono presiden, ia dengan tetesan air mata terisak-isak menolak kenaikan BBM.
“Namun sejak Puan menjadi pendukung pemerintah, tak ada lagi air mata ketika pemerintah menaikkan BBM. Puan dengan gampangnya mengaminkan kenaikan BBM,” papar Jamil.
Perbedaan sikap Puan itu wajar mendapat kritik pedas dari masyarakat. “Sebab, air mata Puan saat itu bukan karena pedih melihat rakyat semakin susah karena kenaikan BBM. Air mata Puan akhirnya dimaknai masyarakat hanya untuk kepentingan politik,” tandas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.
Karena itu, wajar bila masyarakat merasa kecewa atas perbedaan sikap Puan tersebut. “Puan dinilai bukan memperjuangkan masyarakat, tapi air matanya hanya pencitraan semata,” pungkas Jamil. (dwi)
Kastara.ID, Jakarta - Banyak tokoh nasional yang diwacanakan potensial maju pada Pilgub Jakarta 2024. Soal…
Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…
Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…
Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…
Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…
Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…
Leave a Comment