Headline

Soal ‘Sembako Maut’, Fahira: Yang Hilang Nyawa, Jangan Dianggap Biasa

Kastara.id, Jakarta – Pembagian sembako yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4), meninggalkan berbagai persoalan dan duka mendalam. Selain dinilai banyak melakukan pelanggaran, ternyata terdapat dua anak yang meninggal dunia diduga diakibatkan acara pembagian sembako tersebut.

Ketua Komite III DPD RI yang membidangi persoalan perlindungan anak Fahira Idris menegaskan, hilangnya nyawa dua orang anak yang diduga terjadi saat acara pembagian sembako ini tidak bisa dianggap peristiwa atau kecelakaan biasa saja. Oleh karena itu, aparat penegak hukum diminta menjadikan kasus tewasnya dua anak ini sebagai prioritas untuk segera diusut.

“Yang hilang itu nyawa, bukan barang atau kendaraan. Jadi tidak boleh dianggap peristiwa biasa. Saya minta polisi jangan terlalu mudah menyimpulkan sebab meninggalnya dua anak ini sebelum melakukan pengusutan yang mendalam. Kasus ini harus diprioritaskan karena korbannya anak-anak yang diberi perlindungan khusus oleh undang-undang. Saya sendiri akan kawal kasus ini sampai keluarga korban mendapat keadilan,” tukas Fahira di Jakarta (2/5).

Menurut Senator Jakarta ini, berbagai dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak panitia mulai dari mencatut nama Pemprov DKI Jakarta untuk menarik massa, pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan kesepakatan awal yaitu tidak ada pembagian sembako, terjadi penumpukan pengunjung yang tidak diantisipasi dengan baik sehingga ketertiban dan kenyamanan pengunjung terabaikan, sampai meninggalkan serakan sampah di sepanjang kawasan Monas, bisa dijadikan pintu masuk untuk mengusut meninggal dua anak warga Pademangan Barat, Jakarta Utara ini.

“Dugaan pelanggaran dan kelalaian ini kan harusnya bisa menjadi pintu masuk untuk mengusut meninggalnya dua anak ini. Jangan langsung menyimpulkan meninggalnya dua anak ini tidak ada hubungannya dengan pembagian sembako. Jika nanti dalam pengusutan ditemukan ada unsur kesalahannya atau kelalaian yang mengakibatkan dua anak ini meninggal, harus ada yang bertanggung jawab di mata hukum. Kasus ini sudah jadi perhatian publik, jadi mohon diusut dengan proporsional,” tukas Ketua Umum Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) ini.

Sebagai informasi, sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan dua orang anak berinisial MJ (12) dan MR (10) meninggal dunia karena ikut dalam antrean bagi-bagi sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu (28/4) lalu. (dwi)

Leave a Comment

Recent Posts

Program KDS Pendidikan Untuk Warga Yang ber KTP Depok

Kastara.Id,Depok - Program Pemerintah Kota Depok melalui Kartu Depok Sejahtera (KDS) bukan untuk satu golongan,…

Imam – Ririn Pilkada Depok 2024 Sudah Mantap 99 Persen

Kastara.Id,Depok - Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar Depok resmi mengusung Imam Budi…

KBBI Wadah Untuk Jaring Aspirasi Warga Kota Depok

Kastara.Id,Depok - Program Nyentil Imam merupakan wadah menjaring aspirasi dan masukan untuk warga Depok yang…

Yuks, merapat ke NASGOR BABE Alfie di Kota Depok

Kastara.Id.Depok - NasGor Kambing, Sapi, Ayam dan NasGor Singapore (seafood),  Tongseng Kambing/Sapi  dan Sop Iga.…

Eko Patrio Layak Jadi Menteri Komunikasi dan Informatika

Kastara.ID, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan, Eko Patrio menjadi…

Supian Suri Menyanggupi Mengenai Kesiapannya Menjadi kader Partai Gerindra

Kastara.Id,Depok - Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kota Depok sudah sepakat untuk  membawa satu nama ke…