PCR

Kastara.ID, Jakarta – Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini terus mengalami kenaikan signifikan dalam waktu yang cukup singkat. Situasi yang terjadi saat ini mengingatkan kita semua di masa-masa awal saat gelombang kedua akan melanda Indonesia pada medio Juni 2021. Untuk itu, semua upaya pencegahan harus maksimal diterapkan agar gelombang ketiga tidak terjadi di Indonesia.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, baik Pemerintah maupun masyarakat sudah memahami strategi dan langkah yang harus ditempuh agar gelombang ketiga tidak terjadi. Tinggal bagaimana, Pemerintah sebagai pengambil kebijakan segera mengimplementasikan strategi-strategi tersebut agar tren kenaikan kasus bisa direm serendah mungkin dan Indonesia terhindar dari gelombang ketiga Covid-19.

“Kita sudah punya pola kombinasi strategi untuk mengerem penambahan kasus yaitu pengetatan mobilitas, penguatan deteksi dan terapeutik atau perawatan, percepatan vaksinasi dan perubahan perilaku atau disiplin prokes. Saya berharap keempat strategi ini kembali dikuatkan untuk mengerem laju kasus yang saat ini meningkat signifikan sehingga kita terhindar dari gelombang ketiga. Sekali lagi, kita semua dengan sekuat tenaga harus mencegah terjadinya gelombang ketiga,” ujar Fahira Idris lewat keterangan tertulisnya (3/2).

Menurut Fahira, pengetatan mobilitas dilakukan lewat kebijakan peningkatan status PPKM berjenjang terutama di daerah yang kasusnya naik signifikan. Penguatan deteksi melalui peningkatkan tes epidemiologi, tes screening, surveilans genomik di daerah-daerah berpotensi terjadi lonjakan kasus dan surveilans dan karantina di pintu masuk negara. Penguatan terapeutik dengan mengkonversi tempat tidur 30 sampai 40 persen dari total kapasitas rumah sakit dan  pemenuhan suplai termasuk oksigen, alat kesehatan, dan SDM tenaga kesehatan. Selain itu, dipastikan hanya kasus sedang, berat, dan kritis saja yang dirawat di rumah sakit serta pemanfaatan isolasi terpusat.

Sedangkan percepatan vaksinasi perlu terus digiatkan karena di beberapa daerah suntikan dosis kedua masih harus ditingkatkan persentasenya termasuk untuk kelompok sasaran lansia. Sementara perubahan perilaku dilakukan lewat mengkampanyekan kembali 5M dan meningkatkan disiplin warga dan tempat-tempat umum untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan.

“Hemat saya, baik Pemerintah maupun masyarakat saatnya me-refresh kembali keempat strategi ini agar kita bisa bersama-sama mencegah terjadinya gelombang ketiga. Walau beberapa penelitian mengatakan gejala varian Omicron lebih ringan, tetapi tingkat penularan lebih tinggi. Varian apapun dari corona ini harus kita waspadai dan jalan terbaik dari kewaspadaan adalah mencegahnya,” pungkas Fahira Idris. (dwi)