WNI

Kastara.ID, Jakarta – Lima orang warga negara Indonesia (WNI) yang diculik kelompok bersenjata Abu Sayyaf saat melaut di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, dilaporkan saat ini ditawan di Desa Tambaking, Maimbung, Kepulauan Sulu, Filipina.

Berdasarkan informasi dari peneliti sekaligus Ketua Institut Perdamaian Filipina, Prof. Rommel Banlaoi, kelimanya dijaga oleh 30 milisi.

“Mereka (sandera) dijaga 30 anggota Abu Sayyaf yang bersenjata dipimpin Apo Mike di Tambaking,” kata Rommel mengutip laporan sumber intelijen, seperti dilansir Daily Express, Senin (3/2).

Lebih lanjut, Rommel mengatakan para sandera adalah Arsyad Dahlan, La Baa, Riswanto Hayono, Edi Lawalopo, dan Syarizal Kastamiran. Menurut dia, kelimanya diberi makan sekali sehari oleh kelompok tersebut.

Meski demikian, sampai saat ini Juru Bicara Komando Barat Mindanao Angkatan Bersenjata Filipina, Mayor Arvin Encinas, belum memberikan konfirmasi.

Menurut sumber Daily Express, pemerintah Indonesia membayar tebusan untuk membebaskan tiga warga pada Januari lalu. Hal itu yang membuat kelompok Abu Sayyaf kembali menculik WNI.

Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah melalui WhatsApp untuk meminta konfirmasi hal itu tetapi belum dijawab oleh yang bersangkutan. (ant)