Rumah Pompa Waduk Pluit

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mengantisipasi banjir di musim hujan. Salah satunya dengan menyiapkan dan memastikan perawatan rumah pompa dalam kondisi baik dan prima.

Seperti keberadaan Rumah Pompa Waduk Pluit di Jalan Muara Baru Ujung Gedung Pompa Nomor 166, RT 21/17 Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Operator Rumah Pompa Waduk Pluit, Hendry Kurniawan menuturkan, dengan daerah layanan mencapai 2.083 hektare, Rumah Pompa Waduk Pluit menjadi salah satu sistem pengendali banjir di ibukota. Adapun luas Rumah Pompa Waduk Pluit mencapai 80 hektare dan berbatasan langsung dengan Teluk Jakarta.

“Di Rumah Pompa Waduk Pluit terdapat tiga gedung pompa dan 10 unit pompa stasioner,” ujar Hendry, Kamis (4/2).

Dijelaskan Hendry, tiga gedung pompa tersebut terdiri dari Pompa Pluit Timur yang terdapat tiga pompa stasioner yang masing-masing pompanya berkapasitas 5.000 liter per detik. Lalu, Pompa Pluit Tengah terdapat empat pompa stasioner dengan kapasitas masing-masing 4.000 liter per detik. Lalu, Pompa Pluit Barat terdapat tiga pompa stasioner dengan kapasitas masing-masing sebesar 6.000 liter per detik.

“Jadi, jika seluruh pompa beroperasi kapasitasnya mencapai 49.000 liter per detik. Sistem di rumah pompa ini melintasi objek-objek vital seperti kawasan Monas dan Istana Negara,” ungkapnya.

Menurutnya, rumah pompa ini langsung mengalirkan air ke laut. Dalam kondisi hujan maupun tidak hujan, tinggi permukaan air di Waduk Pluit dijaga di angka -190 sentimeter. Untuk mengoperasikannya, sebanyak 21 personel disiagakan memantau pergerakan dan ketinggian air di Rumah Pompa Waduk Pluit yang dibagi menjadi tiga tim.

“Satu tim terdiri dari tujuh petugas yang bekerja sesuai sifnya. Piket berlangsung selama 24 jam dimulai dari pukul 08.00. Jadi total ada 21 petugas ditambah satu penanggung jawab pompa,” ucapnya.

Hendry melanjutkan, perawatan secara rutin dilakukan oleh petugas. Pemeriksaan kondisi pompa seperti panel, oli dan lain sebagainya tidak luput dari pemeriksaan petugas. Pihaknya memastikan Rumah Pompa Waduk Pluit siap dioperasikan dalam kondisi apapun.

“Kami harus selalu siaga baik saat hujan maupun tidak,” katanya.

Dia menambahkan, selama ini kendala yang kerap dihadapi petugas saat mengoperasikan rumah pompa yakni banyaknya sampah yang ikut terbawa aliran.

“Keberadaan sampah ini bisa menghambat aliran air. Per hari kami bisa mengumpulkan sampah hingga dua truk tergantung dari intensitas hujannya. Kalau intensitas hujan dan debit airnya tinggi, biasanya sampah yang dihasilkan menjadi lebih banyak,” tandasnya. (hop)