Haji

Kastara.ID, Jakarta – Keputusan pemerintah membatalkan keberangkatan jemaah haji tahun ini menuai tanggapan publik. Meski ada yang mendukung dan memahami alasan pemerintah, tapi tidak sedikit yang menyesalkan keputusan membatalkan keberangkatan jemaah haji Indonesia.

Sorotan langsung dilayangkan warganet kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Bahkan tanda pagar atau tagar #Menag atau Menteri Agama, pada Kamis (3/6) sempat menjadi trending topic di media sosial twitter.

Beragam komentar terlontar dari warganet. Banyak yang merasa heran, bagaimana mungkin negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tidak memberangkatkan jemaah haji. Tidak sedikit yang merasa aneh, Indonesia yang setiap tahun memberangkatkan sekitar 220 ribu jemaah bisa tidak mendapat kuota haji.

Pemilik akun @Hukumdan_ melalui cuitan di akun twitternya (3/6) menyatakan, baru di era Menag sekarang Indonesia tidak mendapat kuota haji. Pemilik akun mengaku aneh, negara muslim terbesar di dunia tidak dapat kuota haji. “Makanya jangan biasakan jualan Radikal radikul mulu. Di kira enak kale jadi menag,” tulis pemilik akun tersebut.

Warganet yang lain menuliskan hal serupa. Pemilik akun @Nisa_hans24 meminta Yaqut lebih mempelajari tugasnya sebagai Menteri Agama. Pemilik akun menuliskan, “Makanya pelajari dengan baik apa tugas Menag. Jangan radikal radikul melulu.”

Pemilik akun @PutraWadapi menuliskan, “Hanya urus keberangkatan jemaah haji saja tidak mampu tapi kalau bicara radikalisme bisa 7 tahun.”

Pemilik akun @im4mpi4nk4 menuliskan, “Menag akan bertanggungjawab atas kekecewaan calon jemaah haji kelak di akhirat.”

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah secara resmi membatalkan keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 1442 Hijriah atau 2021. Keputusan tersebut diumumkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat mengadakan konferensi pers yang disiarkan melalui akun media sosial (medsos) Kementerian Agama (Kemenag) (3/6).

Dalam kesempatan tersebut Yaqut membacakan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H 2021 M.

Dalam pemaparannya, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 saai ini masih melanda, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di seluruh dunia. Gus Yaqut menegaskan kondisi tersebut harus menjadi perhatian utama. Itulah sebabnya pemerintah memutuskan membatalkan rencana keberangkatan calon jemaah haji Indonesia atas dasar kesehatan dan keselamatan jiwa para jemaah haji.

Aspek lain yang turut mendasari keputusan tersebut adalah aspek teknis dan kebijakan yang diambil pemerintah Arab Saudi sebagai pihak yang mempunyai otoritas menyelenggarakan ibadah haji.

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini menambahkan, keputusan membatalkan keberangkatan jamaah haji sudah melalui kajian mendalam. Kementerian Agama (Kemenag) juga telah melakukan pembahasan dengan Komisi VIII DPR RI pada Rabu 2 Juni 2021.

Seperti diketahui, Menag juga menyampaikan pernintaan maafnya seperti dimuat di laman resmi Kemenag:

Hari ini, Kamis (3/6/2021), saya harus sampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh calon jemaah haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19, namun tetap mau bersabar.

Semoga keinginan pemerintah untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan jiwa calon jemaah dan bangsa ini secara umum, bisa dimengerti.

Terima kasih saya sampaikan juga kepada Ketua Komisi VIII DPRRI, Mas Yandri Susanto bersama seluruh anggota komisi, Pak Mensesneg, Ibu Menlu, Bro Menkes, dan Pak Menhub, para pimpinan Ormas Islam, NU, Muhammadiyah, MUI, kawan-kawan media dan seluruh masyarakat Indonesia yang berlapang dada saling menjaga. Terima kasih.

Allah Mahatahu kepada siapa pahala-Nya harus dilimpahkan.

درء المفاسد مقدم علي جلب المصال

(ant)