PBNU Siapkan Calon Menteri, Muhammadiyah Tidak Ikut Campur

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan, pihaknya tidak akan ikut campur dalam penentuan anggota kabinet pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Muhammadiyah menegaskan, tidak akan ikut-ikutan menyodorkan nama untuk dijadikan salah satu menteri kabinet.

Yunahar menambahkan, susunan kabinet adalah urusan dan hak prerogatif presiden. Itulah sebabnya Muhammadiyah menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Menurut Yunahar, yang terpenting adalah sosok yang masuk dan terpilih sebagai anggota kabinet harus amanah serta mampu mengemban tugas dalam menyejahterakan rakyat, bangsa dan negara Indonesia. Itulah sebabnya calon menteri haruslah orang yang ahli di bidangnya.

Berbeda dengan Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) justru yakin kadernya bakal mengisi salah satu jabatan menteri pada pemerintahan Jokowi kedua. Bahkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Masduki Baidlowi mengatakan, pihaknya berencana membahas  nama-nama calon menteri dari kader NU dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Meski demikian, Masduki mengakui sampai saat ini belum ada pembicaraan terkait hal itu. Ia menduga Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden masih menunggu langkah Jokowi dalam memilih figur calon menteri. Nantinya Ma’ruf Amin bakal memberikan masukan kepada Jokowi.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa nama kader NU untuk mengisi kursi menteri kabinet priode 2019-2024. Helmy menegaskan, NU memiliki banyak kader yang ahli di berbagai bidang, seperti ahli kimia, fisika, kedokteran, kesehatan, pendidikan, dan keagamaan. Untuk bidang ekonomi, Helmy menyebut NU memiliki Himpunan Pengusaha Nahdliyyin dan lembaga perekonomian. (rya)