Varian IHU

Kastara.ID, Jakarta – Peneliti dari Méditerranée Infection di Marseille, bagian dari Institut Hospitalo-Universitaire Prancis (IHU atau University Hospital Institutes) menyatakan bahwa Corona varian B.1.640.2 atau yang kerap disebut varian IHU sebetulnya bukan varian yang benar-benar baru.

Varian tersebut dinyatakan telah ada selama tiga bulan.

Studi tersebut melaporkan deteksi varian baru pada November lalu di antara 12 orang yang tinggal di wilayah geografis yang sama di tenggara Perancis, tepatnya di wilayah Marseilles.

“Orang yang pertama terinfeksi dilaporkan baru saja kembali dari perjalanannya ke Kamerun,” tulis peneliti tersebut, Rabu (5/1).

Para peneliti mengatakan varian yang ditemukan pada orang-orang ini sangat mirip dengan yang mereka temukan sebelumnya dan diberi nama IHU.

Varian IHU yang disebutkan para peneliti adalah B.1.640 yang menurut database global, pertama kali ditemukan pada Januari tahun lalu.

“Salah satu yang ditemukan peneliti Prancis di antara orang-orang pada bulan November tersebut kini telah diklasifikasikan sebagai sub-varian B.1.640.2,” katanya.

Varian ini disebut memiliki 46 mutasi dan membuat para pakar mengkhawatirkan varian ini dapat menahan perlindungan dari vaksin yang ada saat ini.

Menurut outbreak.info, situs web yang melacak penyebaran varian yang berbeda dalam database sekuensing genom, sejauh ini setidaknya tercatat 400 infeksi dengan varian B.1.640.

Diketahui, varian ini telah terdeteksi di setidaknya 19 negara. Jumlah penyebaran terbanyak varian ini tercatat di Perancis, di mana 287 kasus terkonfirmasi hingga saat ini.

Hingga kini, varian B.1.640 saat ini berada dalam status Varian yang sedang dimonitor (VUM), kategorisasi pendatang baru dari sebuah varian yang dianggap layak untuk diwaspadai. (har)