PSBK) Harapan Jaya

Kastara.ID, Jakarta – Sebanyak 112 warga binaan sosial di Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya selama tahun 2021 sudah disalurkan bekerja. Angka ini melebihi target penyaluran ke dunia usaha tahun 2021 dengan jumlah 96 warga binaan sosial.

Kepala PSBK Harapan Jaya, Sjamsul Idris, mengatakan, mayoritas dari mereka termotivasi untuk segera mandiri agar bisa berdaya dan memiliki penghasilan sendiri.

“Adanya motivasi itu akhirnya berimbas kepada kebiasaan mereka saat mengikuti pelatihan keterampilan. Mereka jadi lebih rajin dan terampil lebih cepat,” ujarnya (5/1).

Menurutnya, situasi pandemi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi PSBK Harapan Jaya dalam mencarikan dunia usaha sebagai mitra penyaluran warga binaan sosial untuk bekerja. Kendati demikian, PSBK Harapan Jaya berupaya seoptimal mungkin untuk mencari informasi dan memperluas relasi dengan dunia usaha.

“Berbagai cara dilakukan, mulai dari memberi proposal tentang keahlian warga binaan sosial hingga mengajak kerja sama. Kami ingin dunia usaha juga ikut andil dalam memberikan kontribusi kepada negara dalam mengatasi masalah gelandangan hingga pengemis dengan cara memberi kesempatan mereka bekerja di perusahaannya,” terangnya.

Sjamsul menjelaskan, hingga kini terdapat sejumlah bidang usaha yang bekerjasama menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga binaan sosial seperti, salon, steam kendaraan, peternakan ayam dan usaha produksi paralon.

Untuk warga binaan sosial yang disalurkan bekerja mengacu pada hasil seleksi Tim Satpel Pembinaan dan Pekerja Sosial yang menyatakan bahwa warga binaan tersebut layak untuk disalurkan bekerja.

“Sebelum disalurkan bekerja, warga binaan terlebih dahulu dilakukan asesmen untuk uji kelayakan, baik dalam aspek keterampilan yang dimiliki, aspek biologis, psikologis hingga spiritual. Warga binaan sosial yang terpilih kemudian diberikan arahan dan disiapkan perbekalan untuk disalurkan bekerja,” bebernya.

Ia menambahkan, PSBK Harapan Jaya merupakan panti yang menaungi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dengan kategori gelandangan, pengemis, pengamen, pemulung, manusia silver dan orang telantar. Selama berada di panti, mereka diberi berbagai pelatihan keterampilan seperti las, furniture, salon, kerajinan tangan dan lainnya.

“Melalui adanya penyaluran bekerja ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk terus mengembangkan diri dan menambah keahlian agar nantinya dapat menjalani fungsi sosialnya seperti semula, mengaktualisasikan dirinya secara optimal, produktif dan mandiri,” tandasnya. (hop)