Kanker

Kastara.id, Jakarta – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan, keadaan kesehatan tubuh sangat berhubungan dengan gaya hidup seseorang. Namun di Indonesia pengetahuan tentang pola hidup sehat, pencegahan, dan deteksi dini kanker masih sangat rendah.

“Ini yang menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam diagnosis dan tata laksana kanker, yang berujung pada rendahnya keberhasilan pengobatan kanker,” kata dr. Subuh di sela Traning of Trainers (TOT) Nasional dan Seminar Kanker Untuk Awam di Jakarta, Senin (5/2).

Menurutnya masyarakat Indonesia belum maksimal dalam upaya pencegahan. “Yang kita lakukan adalah pengendalian karena pencegahan adalah mencegah, mendeteksi hal yang belum terjadi. Sementara pengendalian untuk hal yang sudah terjadi,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, sebagai agent of changes, dr. Subuh berharap tugas yang sangat mulia ini akan banyak orang yang peduli, ikut berperan aktif, dan ikut memberikan kontribusi terhadap kanker.

Kontribusi bukan hanya bersifat material saja, tapi juga kontribusi dalam berpartisipasi secara aktif mengikuti kegiatan peduli dan mencegah kanker, karena kesehatan merupakan suatu hal yang amat sangat berharga saat ini.

“Maka dari itu mari kita bersama-sama hand in hand, kita bangun program ini juga bangun kesadaran dan peduli terhadap kanker,” kata dr. Subuh.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada 2012, sekitar 8,2 juta kematian setiap tahunnya paling besar disebabkan oleh kanker, yaitu kanker paru-paru, perut, kolorektal, dan payudara. (nad)