Kastara.ID, Barcelona – Pembalap asal Spanyol, Maverick Vinales sejauh ini sudah gagal menjadi juara dunia berkali-kali, nanun namanya selalu muncul sebagai kandidat juara dunia.

Terutama di awal musim, Vinales selalu tampil menjanjikan, tapi tetap saja ia belum berhasil menyegel satu pun gelar kelas utama.

Vinales sudah bersama Yamaha sejak tahun 2017 lalu, langsung tampil kuat dan menjadi favorit, tapi pada akhir musim selalu kalah.

Apakah keputusan pindah dari Suzuki ke Yamaha dipadang sebagai kesalahan, karena dalam wawancara dengan media Spanyol, DAZN, Vinales mengatakan bahwa dia tidak akan melakukan kesalahan lagi terkait tanda tangan kontrak, ia harus lebih hati-hati lagi untuk masalah itu.

Laman resmi MotoGP melaporkan bahwa Vinales berbicara dalam salah satu highlights dari wawancara, yang akan dirilis secara penuh pada hari Rabu tanggal 9 Juni mendatang, Vinales telah mengatur rencana untuk masa depannya, mengakui bahwa dia tidak ingin “melakukan kesalahan lagi” ketika meletakkan pena untuk menandatangani kontrak berikutnya.

Ini sepertinya menyiratkan Vinales menyesal bergabung dengan Yamaha dari Suzuki pada akhir 2016, atau menolak Ducati dengan kembali memperpanjang kontrak dengan Yamaha pada awal 2020.

“Tenang, sangat tenang. Saya tidak ingin membuat kesalahan lagi,” jelas Vinales, ketika ditanya tentang bagaimana dia memikirkan masa depannya, dengan kontraknya bersama Yamaha saat ini berjalan sampai akhir 2022, yang ditandatangani pada awal 2020 kemarin.

“Saya ingin membuat keputusan yang baik, benar-benar mengambil jalan yang paling cocok untuk saya, karena, pada akhirnya, tahun-tahun ini saya harus banyak beradaptasi, terutama gaya balap saya, dan mencoba memilih opsi yang paling cocok untuk saya, bahwa saya bisa berjuang untuk gelar juara dunia. Bukan berarti tahun ini saya tidak punya kesempatan, kan? Tapi itu membuat saya frustrasi karena saya tidak bisa mengeluarkan potensi saya,” papar Vinales.

“Pada akhirnya, ada kalanya Anda tidak membuat keputusan terbaik dalam hidup. Beberapa tahun yang lalu saya tidak berpikir saya membuat keputusan terbaik, jadi saya tidak akan salah lagi (untuk selanjutnya),” tuturnya.

Informasi yang dikeluarkan oleh MotoGP ini langsung dibantah oleh Vinales lewat akun Instagramnya.

Vinales mengklarifikasi bahwa kesalahan yang dia maksud dalam wawancara adalah di Moto3 pada tahun 2012 dan kemudian pindah ke MotoGP setelah satu musim Moto2, pada tahun 2014.

Jadi, tak ada hubungannya dengan kemungkinan “menyesal meninggalkan Suzuki demi pindah ke Yamaha”. Setidaknya itulah bantahan Vinales.

“Hai teman-teman, hari ini adalah hari yang menyenangkan tapi saya ingin mengklarifikasi sesuatu????

Saya melakukan wawancara dengan @dazn_es dan saya mengatakan bahwa saya tidak ingin membuat kesalahan yang sama seperti yang saya lakukan di masa lalu, jadi pada dasarnya saya berbicara tentang 2012 ketika saya meninggalkan tim selama musim, dan juga mungkin karena saya melompat terlalu cepat ke MotoGP. Jadi pada dasarnya, ketika saya berbicara tentang masa lalu, saya berbicara tentang masa lalu semacam ini.

Saat ini saya sangat percaya diri dengan tim @yamahamotogp dan saya sangat percaya pada mereka. Itu saja✊?,” demikian klarifikasi Vinales. (tra)