Kota Tua

Kastara.ID, Jakarta – Mantan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyatakan ingin meninggalkan dunia politik untuk sementara waktu. Sandiaga mengaku ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk politik, termasuk urusan kepartaian. Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Wanita Pengusaha Muslimah Indonesia (WPMI) di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta (2/7). Saat itu Sandiaga menyebut ingin ‘soft landing.

Namun Sandiaga menegaskan dirinya tetap akan meneruskan program Oke Oce dan Rumah Siap Kerja. Bahkan pemiliki Group Saratoga ini dengan senang hati membantu jika kedua program tersebut diadopsi oleh pemerintah.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku memaklumi dengan keputusan tersebut. Mardani menyebut Sandiaga ingin take a breath dan ambil rehat. Mardani juga mengapresiasi sikap Sandiaga yang masih bersedia membantu dan mengembangkan perekoniman rakyat, khususnya usaha kecil dan menangah (UKM). Hal ini membuktikan pasangan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 itu benar-benar mencintai Indonesia.

Sementara itu anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengaku tidak mengetahui apakah Sandiaga akan selamanya keluar dari urusan politik atau hanya jeda sesaat. Namun Andre menduga, Sandiaga hanya akan rehat dari politik satu atau dua bulan saja. Andre yakin Sandiaga akan kembali ke dunia politik.

Sementara itu Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan pihaknya siap menerima Sandiaga jika ingin kembali ke Partai Gerindra. Bahkan Syarif mengaku tidak tertutup kemungkinan akan kembali menyodorkan Sandiaga sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Gubernur Anies Baswedan.

Syarif menegaskan, tidak ada satu pun ayat dan pasal yang melarang Sandiaga kembali menduduki jabatan wakil gubernur, meskipun telah mengundurkan diri sebelumnya. Meski demikan, Syarif menyebut pihaknya belum menjalin komunikasi dengan Sandiaga terkait hal tersebut. Terlebih menurut Syarif saat ini Sandiaga memutuskan rehat atau istirahat sementara dari panggung politik. (rya)