COVID-19

Kastara.ID, Surabaya – Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo menilai, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah membuat pernyataan yang menyesatkan. Pasalnya Risma menyatakan Kota Surabaya sudah masuk zona hijau atau aman dari wabah virus corona.

Saat memberikan keterangan kemarin (4/8), Windhu sangat menyayangkan pernyataan itu. Jika masyarakat salah memahami pernyataan Risma itu, menurut Windhu justru bisa mengundang bahaya. Windhu menjelaskan, pernyataan tersebut diucapkan lantaran Risma hanya mendasarkan pada angka tingkat penularan atau rate of transmission (RT) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Padahal RT yang menjadi rujukan klaim Risma hanya satu hari. Windhu menerangkan jika RT belum 14 hari berturut-turut, suatu wilayah belum bisa dikatakan hijau. Windhu menambahkan, tingkat penularan Covid-19 di Kota Surabaya saat masih fluktuatif. Angkanya bisa di atas 1 tapi juga bisa di bawahnya. Agar bisa dikatagorikan zoha hijau, RT harus di bawah 1 selama 14 hari berturut-turut.

Angka RT di Surabaya saat ini masih 8,9 persen. Padahal target nasional adalah di bawah 4,5 persen. Sedangkan WHO menargetkan 2 persen. Artinya menurut Windhu masih sangat jauh dari aman atau hijau.

Windhu menyebut zona hijau yang diklaim Risma hanyalah hijau semangka. Kulit luarnya memang hijau tapi sesungguhnya bagian dalamnya masih merah. Itulah sebabnya Windhu meminta Risma tidak terburu-buru menyatakan Kota Surabaya sudah hijau.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ini kondisi Surabaya sudah lebih baik dari sebelumnya. Saat menggelar video conference dengan para pedagang dan masyarakat yang tinggal di Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (1/8) lalu, Risma mengungkapkan berdasarkan data Kemenkes, wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun.

Politisi PDIP ini juga menyayakan tingkat kesembuhan di Surabaya juga kian meningkat. Risma bahkan tak ragu menyebut Surabaya sebagai zona hijau Covid-19. Itulah sebabnya Risma meminta masyarakat kembali membuka dan mengoperasikam usahanya. Namun Risma juga meminta masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan agar guna menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan. (ant)