Headline

Fachrul Diminta Banyak Baca dan Belajar tentang Islam

Kastara.ID, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, pembicaraan tentang radikalisme seharusnya berusaha mencari penyebabnya sampai ke hulu atau akar masalahnya. Bukan hanya di ujung dan muaranya saja. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas bentuk ‘Surat Terbuka untuk Menteri Agama’ (4/9), menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi tentang radikalisme.

Sedangkan Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi menyarankan Fachrul lebih banyak belajar dan membaca literatur tentang ajaran Islam. Muhyiddin menduga Fachrul hanya membaca naskah yang dibuat oleh pihak yang memiliki agenda terselubung di Indonesia.

Saat memberikan keterangan (4/9), Mahyudin mengatakan, tuduhan Menag terhadap umat Islam sangat menyakitkan. Terlebih pernyataan Fachrul di salah satu seminar online atau webinar itu sama sekali tidak berdasar. Muhyiddin menegaskan, umat Islam sudah berkontribusi sangat banyak untuk kemerdekaan Indonesia.

Sebelumnya dalam webinar bertema ‘Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara’, Rabu (2/9), Menteri Agama Fachrul Razi menuduh masjid di lingkungan pemerintahan dan BUMN banyak yang terpapar radikalisme.

Mantan Wakil Panglima TNI itu mengatakan radikalisme disebarkan oleh pengurus masjid berpenampilan ‘good looking.’ Biasanya mereka hafal Al Quran dan hadis serta mampu berbahasa Arab dengan baik. Pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Dirjen Bina Masyarakat Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menegaskan, Menag tidak berniat menuduh atau menyinggung umat Islam. Kamaruddin menjelaskan istilah ‘good looking’ yang diucapkan Menag hanyalah ilustrasi.

Substansi dari pernyataan itu, menurut Kamaruddin adalah perlunya kehati-hatian dari pengelola masjid, terutama di lingkungan pemerintahan, seperti Kementerian dan BUMN. Kehati-hatian itu, guna mengetahui rekam jejak pandangan keagamaan dari para jemaahnya.

Kamaruddin menjelaskan, pernyataan Fachrul tidak ditujukam kepada umat Islam secara general. Melainkan dalam konteks seminar yang membahas strategi menangkal radikalisme pada Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satunya dengan mengadakan program Penceramah Bersertifikat. Hal ini sebagai upaya  menangkal masuknya pemahaman keagamaan yang ekstrem dalam lingkungan ASN. (ant)

Leave a Comment

Recent Posts

Meninjau Langsung Lokasi Banjir di RT 04 RW 08 Kelurahan/Kecamatan Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…